KESESUAIAN RASIO NEUTROFIL LIMFOSIT DENGAN PROKALSITONIN SERUM SEBAGAI PENANDA INFEKSI BAKTERI PASIEN SEPSIS

Latar Belakang: Diagnosis sepsis yang cepat dan akurat menjadi tantangan bagi klinisi dan laboratorium. Pemeriksaan prokalsitonin serum saat ini telah banyak digunakan namun tidak dapat dilakukan oleh beberapa fasilitas laboratorium rumah sakit terutama di daerah dan membutuhkan biaya yang besar. Rasio neutrofil limfosit merupakan indeks potensial untuk bakteremia pada pasien sepsis yang mudah dilakukan, cepat, dan murah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesesuaian rasio neutrofil limfosit dengan prokalsitonin serum sebagai penanda infeksi bakteri pada pasien sepsis. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan rancangan potong lintang terhadap 30 pasien rawat inap di bagian Intensive Care Unit RSUP. Dr. M. Djamil Padang, yang telah didiagnosis oleh klinisi berdasarkan gejala klinis sebagai pasien sepsis. Penelitian dilaksanakan selama bulan Februari sampai Oktober 2016. Pemeriksaan neutrofil dan limfosit menggunakan metode flowsitometri dan pemeriksaan prokalsitonin menggunakan metode enzym linked fluorescent assay (ELFA). Hasil dianalisis dengan uji Kappa. Kemaknaan statistik ditentukan jika P<0,05. Hasil: Subjek penelitian sebanyak 30 orang yang terdiri dari 15 perempuan (50%) dan 15 laki-laki (50%) dengan rerata umur 48,4 ± 18,3 tahun. Sebanyak 28 orang (93,3%) dengan rasio neutrofil limfosit ≥ 6,2 dan 2 orang (6,7%) dengan rasio neutrofil limfosit < 6,2. Sebanyak 26 orang (86,6%) dengan prokalsitonin serum ≥ 2 ng/mL dan 4 orang (13,4%) dengan prokalsitonin serum < 2 ng/mL. Berdasarkan uji Kappa didapatkan untuk uji rasio neutrofil limfosit dengan prokalsitonin serum nilai kappa= 0,634 (p=0,001). Simpulan: Terdapat kesesuaian baik antara rasio neutrofil limfosit dengan prokalsitonin serum sebagai penanda infeksi bakteri pasien sepsis. Kata Kunci: Prokalsitonin, rasio neutrofil limfosit, sepsis