Penyelesaian Secara Damai Sebagai Salah Satu Upaya Penyelesaian Kredit Ritel Bermasalah : Studi Kasus Pada BRI Cabang Bukittinggi

(Zulhendri, 1420123035, Program Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Andalas, Tesis, 2016) Abstrak Perbankan memegang peranan penting dalam perekonomian sebab perbankan dapat meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan khususnya dibidang ekonomi dan berbagai bentuk fasilitas dan layanan yang diberikan oleh perbankan sangat dibutuhkan oleh masyarakat khususnya kredit. Resiko yang umumnya terjadi dalam pemberian kredit adalah resiko kegagalan dalam pembayaran kembali hutangnya dan pelunasan sehingga kredit tersebut akan menjadi macet. BRI Cabang Bukittinggi yang merupakan tempat dilakukannya penelitian ini juga tidak luput dari fenomena sosial yang menimpa perbankan yaitu kredit bermasalah dimana ada 2 (dua) permasalahan yang timbul yaitu : faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kredit ritel bermasalah dan pelaksanaan penyelesaian secara damai yang dilaksanakan oleh PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Cabang Bukittinggi dalam menyelesaikan kredit ritel bermasalah. Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis empiris, dan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah penelitian lapangan dengan mengambil sampel berupa salah satu kasus penyelesaian kredit secara damai yang terdapat di BRI Cabang Bukittinggi. Data diperoleh melalui studi pustaka, pengumpulan dokumen-dokumen yang berkaitan dengan objek penelitian yang didapat dari BRI Cabang Bukittinggi dan wawancara. Metode analisa data yang digunakan adalah deskriptif analisis. Secara umum, kredit bermasalah disebabkan karena : penurunan kondisi keuangan perusahaan, meningkatnya piutang tak tertagih, membengkaknya biaya operasional perusahaan, penurunan nilai jaminan yang disediakan dan problem pribadi dari pengurus dan pemilik perusahaan. Penyelesaian kredit ritel bermasalah berdasarkan Surat Edaran NOSE: S.14-DIR/ADK/05/2007 tanggal 8 Mei 2007 tentang Penyelesaian Kredit Bermasalah dapat dilakukan dengan upaya penyelesaian secara sukarela maupun menyelesaikan kredit melalui tindakan hukum bank. Penyelesaian kredit secara sukarela terbagi atas dua langkah yaitu restrukturisasi kredit dan/atau penyelesaian secara damai. Penyelesaian kredit secara damai yaitu penyelesaian atau pelunasan kredit secara bertahap (angsuran) atau lunas sekaligus, berdasarkan kesepakatan bersama antara debitur dan kreditur (bank). Penyelesaian secara damai dilakukan melalui beberapa tahapan proses yaitu : prakarsa penyelesaian kredit, negosiasi penyelesaian kredit, analisis penyelesaian kredit, putusan penyelesaian kredit, realisasi penyelesaian kredit, dokumentasi penyelesaian kredit serta pengawasan dan Monitoring terhadap kredit yang dilakukan penyelesaian secara damai Penyelesaian kredit secara damai sebenarnya memiliki keuntungan bagi kreditur dan debitur. Kedepannya diharapkan pola penyelesaian secara damai akan lebih banyak dipergunakan oleh pihak perbankan demi menghindari adanya gugatan terhadap langkah-langkah yang diambil perbankan dalam menyelesaikan kredit macet. Kata Kunci : Penyelesaian secara damai, kredit ritel