Pengaruh pemberian latihan pernapasan diafragma terhadap saturasi oksigen pada pasien asma di rsud dr rasidin padang

Saat ini penyakit asma telah menjadi masalah kesehatan global. World Health Organization (WHO) memperkirakan 235 juta orang di seluruh dunia menderita asma dan pada tahun 2025 mencapai 400 juta orang. Keluhan utama pada pasien asma adalah sesak nafas yang disebabkan oleh bronkospasme. Bronkospasme secara klinis menyebabkan penurunan saturasi oksigen. Penurunan saturasi oksigen menimbulkan masalah hipoksemia. Di Indonesia angka kematian pada pasien asma 13,3% diakibatkan karena gagal nafas sebagai akibat hipoksemia berat. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh pemberian latihan diafragma terhadap saturasi oksigen pada pasien asma. Penelitian ini menggunakan metode penelitian quasi eksperimental dengan desain pretest- posttest with control group design. Sampel berjumlah 20 orang responden dipilih menggunakan purposive sampling, dan terdiri atas 10 kelompok perlakuan dan 10 kontrol. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu lembar observasi pasien dan alat pulse oxymetry. Hasil penelitian menunjukan ada pengaruh latihan penapasan Diafragmatik terhadap peningkatan saturasi oksigen pada pasien asma pada kelompok perlakuan dengan rata-rata pretest 89,7% dan posttest 97,8% dengan p=0,000 (p