Faktor-Faktor yang berhubungan dengan Perilaku Ibu Wiraswasta tentang Menyusui Eksklusif Di Pasar Aur Tajungkang Kota Bukittinggi Tahun 2016

Salah satu dampak apabila tidak diberikan ASI eksklusif adalah kekurangan gizi. Kekurangan gizi yang dialami bayi karena ibu mereka bekerja sehingga proses pemberian ASI menjadi kurang efektif. Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya hubungan umur, pendidikan, pengetahuan, sikap, dukungan suami, jarak rumah, lama meninggalkan bayi di rumah, dan dukungan petugas kesehatan dengan menyusui eksklusif pada ibu wiraswasta di Pasar Aur Tajungkang Kota Bukittinggi. Metode penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik yang pengumpulan datanya menggunakan rancangan cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik Random Sampling, dengan responden ibu wiraswasta yang mempunyai bayi berumur 6-12 bulan sebanyak 65 orang. Uji statistik dilakukan dengan Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa umur ibu 20-35 tahun (72,3%), berpendidikan rendah (52,3%), berpengetahuan sedang (44,6%), sikap positif (63,1%), dukungan suami pada kategori mendukung (50,8%), jarak rumah <3km (56,9%), lama meninggalkan bayi di rumah ≥ 6 jam (72,3%), dan dukungan petugas kesehatan pada kategori mendukung (89,2%). Terdapat hubungan bermakna antara pendidikan, pengetahuan, sikap, dan dukungan suami pada ibu wiraswasta yang menyusui eksklusif (p < 0,05), namun tidak terdapat hubungan bermakna antara faktor umur, dukungan suami, jarak rumah, dan lama meninggalkan bayi di rumah dengan menyusui eksklusif pada ibu wiraswasta. Saran untuk Puskesmas Guguk Panjang adalah diharapkan pihak puskesmas agar dapat mengadakan penyuluhan mengenai pemberian ASI eksklusif terutama bagi ibu berkondisi khusus seperti ibu yang bekerja bahwa bekerja bukan merupakan hambatan dalam ibu tidak memberikan ASI eksklusif. Kata Kunci : menyusui eksklusif, ibu bekerja wiraswasta Daftar Pustaka : 74 (1980-2015