Alahan Panjang Resort di Danau Diatas Tahun 1996-2014

Sektor pariwisata sebagai salah satu pilar pembangunan nasional memberikan dampak dalam penerimaan devisa, pendapatan daerah dan juga penyerapan investasi dan tenaga kerja di berbagai wilayah di Indonesia. Pemerintah Kabupaten Solok melakukan pengembangan potensi pariwisata daerah pariwisata unggulan berupa wisata alam ditunjang dengan sarana pariwisata yang salah satunya adalah Alahan Panjang Resort yang terletak di objek wisata Kawasan Danau Kembar. Untuk melihat lebih jauh bagaimana perkembangan dari resort yang terletak di tepi Danau Diatas tersebut maka skripsi ini ditulis dan diberi judul “Alahan Panjang Resort di Danau Diatas Tahun 1996- 2014”. Resort yang dibangun di tepian Danau Diatas ini memanfaatkan keindahan alam sebagai penunjang pariwisatanya. Keramahan dan kesejukan alam yang jauh dari hingar bingar kotra besar akan menjadi destinasi wisata untuk sejenak menikmati refreshing. Masalah ini diangkat karena belum adanya penelitian yang serupa yang pernah dilakukan di daerah bersangkutan. Selain itu, resort ini berada dalam Kawasan Wisata Danau Kembar yang menjadi salah satu pariwisata unggulan Kabupaten Solok. Mengambil tahun 1996 sebagai tahun awal penelitian karena pada tahun ini pembangunan resort dilakukan dimulai dengan pembebasan lahan di lokasi pembangunan, sedangkan tahun 2014 ditetapkan sebagai batasan akhir untuk melihat bagaimana perkembangan resort pariwisata tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode sejarah yang memiliki empat tahapan penelitian. Tahap pertama, heuristik yakni proses pengumpulan data. Kedua, kritik secara intern dan juga ekstern atas data yang telah diperoleh. Ketiga interpretasi yang dilakukan terhadap data yang telah di kritik sebelumnya. Tahapan terakhir, historigrafi atau tahap penulisan sejarah berdasarkan data dan fakta yang telah dirangkum. Kondisi geografis Kawasan Wisata Danau kembar memberikan peluang yang besar bagi pengembangan pariwisata. Dalam perkembangan selanjutnya, pemerintah terus meningkatkan sarana dan prasarana penunjang untuk menarik minat dan memberikan kenyamanan kepada para wisatawan. dalam perkembangannya, kemajuan resort ini terkendala pembangunan serta perbaikan yang tidak tuntas dan juga kurangnya sumber daya manusia dalam pengelolaannya sehingga perkembangan resort berjalan lamban. Kondisi ini juga memberikan dampak bagi kehidupan ekonomi masyarakat sekitar yang menjalankan usaha rumah makan dan warung. Perputaran roda ekonomi mereka juga terhambat karena sedikitnya wisatawan yang datang ke resort