HUBUNGAN TINGKAT KETERGANTUNGAN ACTIVITY DAILY LIVING DENGAN DEPRESI PADA PASIEN PASCA STROKE DI POLIKLINIK RUMAH SAKIT STROKE NASIONAL BUKITTINGGI TAHUN 2016

Stroke merupakan ganguan fungsional pada otak akibat gangguan suplai darah ke otak yang terjadi lebih dari 24 jam. Penderita stroke yang bertahan hidup akan mengalami ketergantungan terhadap orang lain dalam melakukan ADL akibat kelemahan dan kelumpuhan pada pasien. Hal ini akan berdampak pada psikologis pasien. Masalah psikologis yang paling sering terjadi adalah depresi. Dimana 54% dari 100 penderita stroke mengalami depresi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat ketergantungan Activity Daily Living (ADL) dengan depresi pada pasien pasca stroke di Poliklinik RSSN Bukittinggi. Jenis penelitin ini kuantitatif dengan pendekatan deskriptif korelasi. Sampel dalam penelitian berjumlah 98 orang. Pengambilan sampel menggunakan teknikconsecutive sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner Indeks Bhartel dan Beck Depression. Hasil penelitian didapatkan median tingkat ketergantungan ADLpasien pasca stroke 85,00, standar deviasi 14,523, skor terendah 40 dan skor tertinggi 100 dan median dari depresi 17,00, standar deviasi 2,962, skor terendah 9 dan skor tertinggi 25. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan bermakna antara tingkat ketergantungan ADL dengan depresi pada pasien pasca stroke (p = 0,000) dan nilai (r =-0,534) ) dengan arah hubungan negatif dan kekuatan korelasi sedang. Disarankan kepada perawat untuk lebih memperhatikan kondisi psikologis pasien pasca stroke agar tidak terjadi depresi yang lebih berat dan diharapkan kepada keluarga dan perawat untuk memberikan dukungan kepada pasien pasca stroke untuk mengoptimalkan kondisi fisiknya melalui latihan ROM agar dapat mandiri dalam melakukan ADL. Kata kunci : activity daily living, depresi, pasca stroke Daftar pustaka :67(1965– 2016