HUBUNGAN INTERAKSI SOSIAL DAN TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA SABAI NAN ALUIH SICINCIN KABUPATEN PADANG PARIAMAN TAHUN 2015

Interaksi sosial memainkan peranan yang sangat penting dalam kehidupan lansia. Menurut disengagement theory, seiring dengan pertambahan usia akan terjadi proses menarik diri atau melepaskan diri dari kehidupan sosial, sehingga terjadi penurunan interaksi sosial antara lansia dan orang lain dalam sistem sosial yang dimiliki lansia. Berkurangnya interaksi sosial pada lansia dapat menyebabkan perasaan terisolir, tidak berguna, dan hal ini dapat memicu terjadinya depresi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan interaksi sosial dan tingkat depresi pada lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Sabai Nan Aluih Sicincin. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan desain penelitian cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah lansia yang tinggal di Panti Sosial Tresna Werdha Sabai Nan Aluih Sicincin yang berjumlah 110 orang, dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling didapat 88 orang responden. Instrumen penelitian berupa kuesioner interaksi sosial dan skala depresi pada lansia. Analisis statistik menggunakan uji Chi Square. Hasil analisis data menunjukkan 43,2% lansia memiliki interaksi sosial baik dan 44,3% lansia tidak mengalami depresi. Hasil uji Chi Square menunjukkan bahwa ada hubungan bermakna antara interaksi sosial dan tingkat depresi pada lansia dengan p = 0,000 (p < 0,05). Diharapkan pihak panti sosial dapat mengadakan program yang dapat mengurangi depresi pada lansia seperti psikoterapi dan terapi aktivitas kelompok. Kata Kunci : interaksi sosial, lanjut usia, tingkat depresi Daftar Pustaka : 49 (2002 – 2014