SALURAN ASPIRASI KOMUNITAS JAWA DI KERINCI

Tak satupun masyarakat yang antar anggota atau kelompok di dalamnya tidak pernah mengalami pertentangan kepentingan, pertentangan kepentingan akan hilang bersamaan dengan hilangnya masyarakat. Pertentangan kepentingan selalu melekat pada keberadaan setiap relasi sosial. Individu yang melakukan kontak dengan individu lainnya dalam lingkungan sosial secara tidak langsung membawa kepentingannya, baik yang bersifat laten maupun yang manifes. Dalam masyarakat plural, salah satu kepentingan yang penting adalah ekspresi identitas yang mencakup identitas suku bangsa dan agama (Badjuri, 2007:227). Secara tidak langsung, saat dilahirkan tiap individu dilekati oleh identitas budaya. Seseorang yang dilahirkan dari orang tua yang bersuku bangsa atau etnis Jawa terlekati identitas sebagai orang yang bersuku bangsa Jawa, begitu juga yang orang tuanya Kerinci terlekati identitas suku Kerinci. Atribut-atribut yang mencolok pada dirinya seperti bahasa, dialeg, pola tindakan, sifat-sifat, warna kulit membentuk jatidiri seseorang (Suparlan, 2008:29). Kemudian, identitas orang muncul dan berkembang melalui proses-proses interaksi sosial. Norma sosial setempat yang membentuk tatanan keyakinan yang dijadikan acuan dalam bertindak juga membantu membentuk jatidiri tersebut (Smart, 2011:433)