PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT DAN PERLAKUAN AKUNTANSINYA PADA PT. BPR (BANK PERKREDITAN RAKYAT) PAGARUYUNG

Perkembangan perekonomian Indonesia memunculkan bank - bank yang menawarkan berbagai fasilitas layanan, terutama layanan pemberian kredit. Namun pada umum masih banyak masyarakat yang kurang memahami prosedur dan syarat pemberian kredit serta cara pengawasannya. Dewasa ini banyak masyarakat yang mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan primer maupun sekunder, karena tidak semua masyarakat di Indonesia memiliki pendapatan yang dapat mencukupi seluruh kebutuhannya dengan cepat. Dengan jumlah pendapatan yang tidak maksimal menyebabkan kemampuan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan mendesak ataupun kebutuhan sekunder mengalami kesulitan. Maka PT. BPR menawarkan solusi dalam pemberian kredit multiguna, pemberian kredit ini dapat digunakan untuk berbagai keperluan biaya modal kerja, keperluan konsumsi, investasi dan lain lain. PT. BPR (BANK PERKREDITAN RAKYAT) merupakan salah satu jenis bank yang dikenal melayani golongan pengusaha mikro kecil, dan menengah dengan alokasi yang pada umumnya dekat dengan tempat masyarakat yang membutuhkan BPR merupakan lembaga perbankkan resmi yang diatur berdasarkan undang - undang no 7 tahun 1992 tentang perbankkan dan sebagaimana telah diubah dengan undang undang no 10 tahun 1998 secara jelas disebutkan bahwa ada dua jenis bank umum dan BPR. Bank Perkreditan rakyat tidak hanya menyalurkan kredit kepada pengusaha mikro, kecil dan menengah tetapi juga menerima simpanan dari masyarakat, jenis layanan yang di berikan oleh BPR adalah menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk deposito berjangka, tabungan, dan lainnya yang dipersamakan dengan itu. BPR juga memberikan kredit dalam bentuk kredit modal kerja, kredit investasi dan kredit konsumsi. Definisi kredit menurut ( veitzal rivai ) kredit adalah penyerahan barang, jasa, atau uang dari satu pihak ( kreditor atau pemberi pinjaman ) atas dasar kepercayaan kepada pihak lain ( nasabah atau penghutang / borrower ) dengan janji membayar dari penerima kredit kepada pemberi kredit pada tanggal yang telah disepakati kedua belah pihak,” dari pengertian diatas dapat dilihat bahwa pemberian kredit dilandasi atas dasar kepercayaan antar kedua belah pihak, ( pihak yang memberi kredit dan pihak yang menerima kredit) bahwa mereka akan memenuhi kewajibannya masing - masing. Oleh karena itu penulis tertarik untuk mengangkat topik tentang pemberian kredit pada PT. BPR dengan tema PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT DAN PERLAKUAN AKUNTANSINYA PADA PT. BPR (BANK PERKREDITAN RAKYAT) PAGARUYUNG