HUBUNGAN INDEKS MASA TUBUH (IMT) DAN KEBIASAAN MINUM KOPI DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI DI POLIKLINIK PUSKESMAS ANDALAS PADANG TAHUN 2015

Hipertensi masih menjadi permasalahan kesehatan utama di dunia maupun di Indonesia. Prevalensi penderita hipertensi diperkirakan meningkat menjadi 1,6 milyar menjelang tahun 2025. Angka prevalensi hipertensi berdasarkan hasil Riskesdas 2013 terjadi peningkatan dari 31,7% pada tahun 2007 menjadi 35,8% pada tahun 2013. Hipertensi merupakan penyakit multifaktoral yang timbul karena interaksi dari faktor-faktor resiko diantaranya indeks masa tubuh dan kebiasaan minum kopi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan indeks masa tubuh dan kebiasaan minum kopi dengan kejadian hipertensi di Poliklinik Puskesmas Andalas Padang. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain penelitian deskriptif. Jumlah sampel 119 orang yang ditentukan dengan cara accidental sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan mengukur tekanan darah, berat badan, tinggi badan dan kuisioner tentang kebiasaan minum kopi. Kemudian di olah secara univariat dan bivariat. Dari analisa univariat didapatkan hasil 65,5% responden yang menderita hipertensi, 84,6% responden mempunyai indeks masa tubuh gemuk dan 73,3% responden minum kopi dengan kategori peminum kopi berat. Hasil analisa bivariat terdapat hubungan bermakna antara indeks masa tubuh dengan kejadian hipertensi dengan nilai p=0,003 dan tidak terdapat hubungan bermakna antara kebiasaan minum kopi dengan kejadian hipertensi dengan nilai p=0,749. Perlu adanya perubahan pola hidup yang sehat agar terhindar dari hipertensi serta mengontrol berat badan normal. Selain itu diharapkan partisipasi dari seluruh aspek pelayanan kesehatan meningkatkan penyuluhan dan promosi kesehatan mengenai faktor penyebab hipertensi dan edukasi kepada keluarga mengenai hipertensi. Kata kunci : indeks masa tubuh, kebiasaan minum kopi, hipertensi Daftar pustaka : 71 (1996-2014