PELAKSANAAN PERJANJIAN JUAL BELI SEMEN DENGAN D.O (DELIVERY ORDER) ANTARA PT. IGASAR SEBAGAI DISTRIBUTOR SEMEN PADANG DAN PEDAGANG

Perjanjian Jual beli semen oleh PT. Igasar dan pedagang pada dasarnya dilaksanakan dengan D.O (delivery order). Persyaratan-persyaratan perjanjian jual beli D.O lebih cenderung dilakukan secara lisan dengan jaminan pembayaran biasanya berupa penyerahan cek atau bilyet giro, sedangkan yang mana pada hakikatnya segala perjanjian akan bermuara kepada pembuktian. D.O sendiri muncul karena kebutuhan dunia bisnis dan berkembang akibat adanya globalisasi serta perkembangan dalam kehidupan masyarakat. Yang mana D.O sendiri merupakan surat berharga yang dengan mudah dialihkan hak nya dan sering diperjualbelikan dalam dunia perdagangan, tetapi tidak terdapat juga pengaturan khusus oleh KUHD sebagaimana surat-surat berharga lainnya, Sehingga kedudukan D.O sendiri tidak memiliki kekuatan hukum oleh pemegang sahnya apabila terjadi kehilangan atau percurian. Oleh karena itu, penulis memandang perlu untuk membahas pokok permasalahan tesis ini mengenai “PELAKSANAAN PERJANJIAN JUAL BELI SEMEN DENGAN D.O (DELIVERY ORDER) ANTARA PT. IGASAR SEBAGAI DISTRIBUTOR SEMEN PADANG DAN PEDAGANG”. Oleh karena itu, penulis memandang perlu untuk melihat pokok permasalahan tesis ini mengenai pelaksanaan Perjanjian Jual Beli Semen Antara PT. Igasar dan Pedagang, kedudukan hukum D.O (delivery order) dalam pelaksanaan perjanjian jual beli semen antara PT. Igasar dengan pembeli serta penyelesaiannya apabila terjadi wanprestasi dalam perjanjian tersebut. Metode pendekatan yang dipakai dalam tesis ini adalah bersifat yuridis empiris yaitu suatu penelitian dengan melihat ketentuan hukum dalam prakteknya di lapangan. Penulis menggunakan analisis data kualitatif yaitu melakukan penilaian terhadap data-data yang penulis dapatkan dilapangan dengan bantuan literatur-literatur yang terkait dengan penelitian. Berdasarkan penelitian yang diperoleh penulis pada PT. Igasar perwakilan Jambi, diperoleh kesimpulan bahwa Jual beli dengan D.O merupakan perikatan atau hubungan hukum berupa penyerahan barang yang terdapat dalam D.O itu sendiri. Perjanjian berbentuk P.O tapi itu telah memenuhi unsur-unsur dan syarat sahnya suatu perjanjian, sehingga saat salah satu pihak wanprestasi dapat digugat. Kedudukan D.O sebagai surat perintah penyerahan barang ini kurang terjamin dengan baik unsur kepastian hukumnya karena tidak di buat secara tertulis oleh para pihak. Diharapkan dikemudian hari ada pengaturan yang mengatur tegas dan detail tentang D.O untuk pemegang sah dan penerbit, yang akhirnya pemegang sah dan penerbit tidak ada salah satu pihak yang merasa dirugikan