HUBUNGAN DERAJAT SESAK NAPAS DENGAN KUALITAS HIDUP PADA PASIEN PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIK STABIL DI POLIKLINIK PARU RSUP DR M DJAMIL PADANG

Sesak napas merupakan gejala paling sering dikeluhkan oleh pasien PPOK stabil. Sesak napas mengakibatkan pasien mengurangi aktivitas sehari hari, hubungan pasien dengan lingkungan dan aktivitas sosial menurun sehingga mempengaruhi kualitas hidup pasien PPOK. Tujuan penelitian ini untuk menentukan hubungan antara derajat sesak napas dengan kualitas hidup pada pasien PPOK stabil di Poliklinik Paru RSUP Dr M Djamil Padang. Metode yang dilakukan adalah studi cross sectional terhadap 44 pasien PPOK stabil. Derajat sesak napas dinilai dengan kuesioner mMRC scale dan kualitas hidup dinilai dengan kuesioner SGRQ. Usia, index massa tubuh, dan status merokok juga dinilai sebagai faktor confounding pada penelitian ini. Hasil penelitian ini didapatkan pasien berjumlah 44 orang dengan proporsi laki-laki 97,7% dan 84,1% adalah lanjut usia. Terdapat 64% pasien dengan derajat sesak napas berat (mMRC scale ≥2) mempunyai kualitas hidup buruk. Berdasarkan uji statistik terdapat hubungan bermakna antara derajat sesak napas dengan kualitas hidup pada pasien PPOK stabil (p<0,05) dan tidak terdapat hubungan bermakna antara usia, index massa tubuh dan status merokok dengan kualitas hidup pasien PPOK stabil (p>0,05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan antara derajat sesak napas dengan kualitas hidup pada pasien PPOK stabil di Poliklinik RSUP Dr M Djamil Padang. Kata kunci : Derajat sesak napas, kualitas hidup, PPOK stabi