PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA DAN CITRA MEREK TERHADAP MINAT BELI HONDA BRIO (Studi Kasus pada Masyarakat Kota Padang)

Umumnya pasien kritis mengalami malnutrisi bahkan sebelum mereka dirawat di ICU. Untuk itu diperlukan metode pemberian nutrisi enteral yang paling efektif bagi pasien kritis untuk menyokong kebutuhan nutrisi selama pasien dirawat. Salah satu efek samping serius dalam pemberian nutrisi enteral adalah aspirasi, yang disebabkan oleh volume residu lambung yang tidak dimonitor secara berkala. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas volume residu lambung pada pemberian nutrisi enteral metode continuous drip pada pasien di Ruang ICU RSUP Dr. M. Djamil Padang pada bulan Mei-Agustus 2013. Rancangan penelitian adalah desian quasi-eksperimen dengan pendekatan non equivalent control group postest only dengan jumlah sampel sebanyak 20 orang, yaitu 10 orang sebagai kelompok kontrol dengan metode intermittent bolus dan 10 orang sebagai kelompok eksperimen dengan metode continous drip. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi dengan mencatat volume residu lambung pasien selama 3 hari berturut-turut. Hasil penelitian menunjukkan volume residu lambung rata-rata pada kelompok intermittent bolus adalah 27,85, sedangkan volume residu lambung rata-rata pada kelompok continuous drip adalah 5,49. Dapat disimpulkan bahwa metode continuous drip lebih efektif daripada metode intermittent bolus terhadap penurunan volume residu lambung. Pasien kritis dianjurkan untuk menggunakan metode continuous drip dalam pemberian nutrisi enteralnya untuk memaksimalkan penyerapan lambung. Kata kunci : volume residu lambung, intermittent bolus, continuous drip, nutrisi enteral Daftar Pustaka : 49 (2000-2013