Prilaku Konsumtif Petani Kelapa Sawit Studi: Petani Kelapa Sawit di Desa Sumber Mulya Kecamatan Pelepat Ilir Kabupaten Muara Bungo.

Istilah konsumtif biasanya digunakan pada masalah yang berkaitan prilaku konsumen dalam kehidupan manusia. Dewasa ini salah satu gaya hidup konsumen yang cendrung terjadi di dalam masyarakat adalah gaya hidup yang menganggap materi sebagai sesuatu yang dapat mendatangkan kepuasan tersendiri, gaya hidup seperti ini menimbulkan adanya gejala pola hidup individu atau masyarakat yang mempunyai keinginan untuk membeli atau menggunakan barang dan jasa yang kurang atau tidak dibutuhkan. Prilaku konsumtif dipengaruhi oleh faktor kultural, pentingnya peran mode yang mudah menular atau menyebabkan produk-produk baru. Disamping itu sikap seseorang, seperti orang tidak mau ketinggalan dari temannya atau “gengsi” sering menjadi motivasi dalam memproleh produk. Oleh sebab itu penelitian ini mengkaji tentang prilaku konsumtif petani kelapa sawit. Penelitian ini dikhususkan pada petani kelapa sawit Desa Sumber Mulya. Pertanyaan penelitian ini adalah apa saja barang-barang yang dikonsumsi petani kelapa sawit Desa Sumber Mulya. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan prilaku konsumtif petani kelapa sawit, mengidentifikasi barang-barang yang dimiliki oleh petani kelapa sawit, mendeskripsikan barang-barang tersebut digunakan secara rutin atau tidak. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif dengan tipe deskriptif. Informan penelitian dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling dan dalam pengumpulan data digunakan teknik observasi dan wawancara mendalam. Teori yang digunakan adalah teori interaksionisme simbolik yang memfokuskan pada tindakan-tindakan yang dilakukan oleh individu atau masyarakat. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa prilaku konsumtif ini ternyata bukan hanya milik golongan menengah keatas (orang kaya) melainkan ditiru oleh golongan menengah kebawah. Prilakukonsumtif ini penyebab dari gelobalisasi, perkembangan informasi dan teknologi. Dimana media seperti televisi, radio ataupun media cetaklainya, iklan atau yang lainya telah berperan aktif dengan membujuk, atau merayu guna mendorong masyarakat untuk berprilaku konsumtif