PENGARUH RASIO METIONIN DAN PROTEIN DALAM RANSUM TERHADAP PERFORMA PADA PERIODE PUNCAK PRODUKSI TELUR PUYUH (Coturnix-coturnix japonica)

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari performa burung puyuh pada puncak produksi dengan memberikan perlakuan beberapa rasio metionin dan protein dalam ransum. Penelitian ini dengan menggunakan 200 ekor puyuh fase layer berumur 11 minggu dilaksanakan di kandang UPT Fakultas Peternakan Universitas Andalas. Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dan 5 ulangan dan setiap unit ulangan terdiri atas 10 ekor puyuh. Penelitian ini berlangsung selama 5 minggu. Perlakuan adalah rasio metionin dan protein dengan kandungan protein 20% dengan 4 variasi kandungan metionin yaitu 0,42; 0,45; 0,48; 0,52. Rasio metionin dan protein adalah perlakuan A (1:47), perlakuan B (1:44), perlakuan C (1:41), perlakuan D (1:38). Peubah yang diamati adalah, konsumsi pakan, produksi telur (Quail Day Production), berat telur, massa telur, konversi pakan, dan periode puncak produksi. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian beberapa rasio metionin dan protein pada rasio 1:47 (dengan metionin 0,42%), rasio 1:44 (dengan metionin 0,45%), dan rasio 1:41 (dengan metionin 0,48%) dalam ransum meningkatkan produksi telur, dan mengalami penurunan pada produksi telur pada rasio 1:38 (dengan metionin 0,52%) dalam ransum dan berpengaruh nyata pada konversi ransum dan massa telur. Rasio metionin dan protein sampai 1:38 ternyata tidak mempengaruhi konsumsi ransum, dan berat telur yang dihasilkan. Disarankan menggunakan ransum dengan kandungan rasio metionin dan protein 1:41 untuk mendapatkan performa yang terbaik pada puncak produksi telur puyuh