STUDI EKSPERIMENTAL KUAT TEKAN BETON DENGAN KOMPOSISI SHALE SEBAGAI AGREGAT KASAR

Beton sebagai salah satu bahan konstruksi banyak dikembangkan dalam teknologi bahan konstruksi. Beton merupakan campuran antara semen Portland atau semen hidraulik lain, agregat halus, agregat kasar, dan air. Salah satu jenis beton adalah beton ringan. Beton ringan adalah beton yang mengandung agregat ringan dan mempunyai berat jenis lebih kecil dari beton normal. Shale merupakan salah satu alternatif pengganti agregat kasar dalam mendapatkan beton ringan. Shale banyak terdapat di Sumatera Barat terutama di daerah Sijunjung. Shale yang digunakan adalah tipe batu lempung dengan tekstur yang kesat, memiliki ciri khas mudah membelah dan bila dipanaskan menjadi plastis. Dari hasil pembakaran di kota Cilacap dengan suhu antara 600 – 1200°C selama 10-15 menit terbentuk shale dengan ukuran butir antara 1/16 – 1/256 mm. Pada penelitian ini digunakan metode pencampuran SNI 03-2834- 2000. Hasil penelitian yang telah dilakukan di Laboratorium Aplikasi Semen dan Beton PT. Semen Padang yang menggunakan material agregat kasar shale didapatkan kekuatan tekan sesuai dengan SNI 03- 1974-2011 dengan mutu beton K-250 dimana pada hari ke 7 mempunyai kuat tekan 21,1 MPa dengan semen PCC (Portland Composite Cement), 22,9 MPa dengan semen OPC (Ordinary Composite Cement) dan pada hari ke 28 mempunyai kuat tekan 29,2 MPa dengan PCC (Portland Composite Cement), 33 MPa dengan semen OPC (Ordinary Composite Cement)