KEKUATAN BENDING DAN ANALISIS PERMUKAAN PATAH KOMPOSIT POLYESTER DENGAN SERAT NATA DE COCO

Komposit merupakan salah satu material teknik yang banyak dimanfaatkan pada saat sekarang ini. Hal Ini disebabkan karena komposit memiliki sifat ringan dan relatif kuat. Perkembangan dan aplikasi material komposit di berbagai bidang cukup pesat, terutama komposit polimer yang dimanfaatkan sebagai material pengganti logam. Dalam perkembangan penelitiannya serat alam (natural fiber) mulai dimanfaatkan untuk penguat pada komposit sebagai pengganti fiber sintetis seperti glass fiber. Hal ini dilakukan mengingat sifatnya yang ramah lingkungan dan banyak tersedia di alam sehingga lebih ekonomis, serta pemanfaatannya selama ini masih banyak yang belum dioptimalkan. Dalam penelitian ini bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan komposit adalah Polimer (Polyester) sebagai matriks dan serat alam yaitu serat nata de coco sebagai fibernya dengan tambahan alkalisasi NaOH 5%. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui variasi jumlah lapisan serat yang memiliki sifat mekanik terbaik, yaitu kekuatan bending. Perbandingan jumlah lapisan serat yang digunakan adalah dengan persentase 1,3,5 dan 7 lapis serat. Sedangkan proses pembuatan komposit dilakukan dengan proses vacuum bag. Komposit dibuat sebanyak tiga buah sesuai dengan variasi jumlah lapisan. Penambahan jumlah lapisan serat pada komposit secara umum menurunkan nilai kekuatan bending komposit, namun dapat meningkatkan nilai modulus elastisitas bending komposit. Kekuatan bending maksimum dan modulus elastisitas bending pada komposit dengan jumlah 7 lapis serat yaitu 62 MPa dan 2,2 GPa. Setelah pengujian bending, dilakukan pemeriksaan SEM (Scanning Electron Microscopy) pada permukaan patahan komposit. Analisa SEM pada komposit secara umum menunjukkan serat tidak menempel efektif pada matriks, namun pada komposit dengan jumlah 7 lapis serat ada serat yang menempel efektif pada matriks. Kata Kunci : Polyester, Nata De Coco,Kekuatan Bending, Modulus Elastisitas Bending, SEM, dan Patahan Komposi