PENEGAKAN HUKUM OLEH POLISI LALU LINTAS TERHADAP PENGEMUDI SEPEDA MOTOR YANG MENYEBABKAN KECELAKAAN LALU LINTAS DI JALAN RAYA (Studi Kasus di Polres Solok Selatan)

Lalu Lintas dan Angkutan Jalan sebagai bagian dari sistem transportasi nasional harus dikembangkan dan dijaga perannya untuk mewujudkan keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran berlalu lintas dan Angkutan Jalan dalam rangka mendukung pembangunan ekonomi dan pengembangan wilayah. Meningkatnya jumlah kendaraan bermotor yang berkembang pesat dalam masyarakat dari tahun ke tahun terutama sepeda motor yang tidak dibarengi dengan perkembangan sarana dan prasarana menyebabkan banyaknya timbul permasalahan. Salah satu permasalahan yang timbul adalah kecelakaan lalu lintas di jalan raya. Kecelakaan lalu lintas di jalan raya yang terjadi di wilayah hukum Polres Solok Selatan menyebabkan tingginya angka kematian yang umumnya adalah usia produktif. Dalam Pasal 3 huruf c Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan disebutkan bahwa Lalu Lintas dan Angkutan Jalan diselenggarakan dengan tujuan terwujudnya penegakan hukum dan kepastian hukum bagi masyarakat. Namun, beberapa masalah muncul dalam penegakan hukum lalu lintas tersebut. Untuk itu, penulis menganalisis dua pokok permasalahan yaitu: a) Bagaimanakah penegakan hukum yang dilakukan oleh polisi lalu lintas terhadap pengemudi sepeda motor yang menyebabkan kecelakaan lalu lintas di jalan raya dalam wilayah hukum Polres Solok Selatan? b) Apa saja hambatan yang ditemui dalam rangka penegakan hukum oleh polisi lalu lintas terhadap pengemudi sepeda motor yang menyebabkan kecelakaan di jalan raya dalam wilayah hukum Polres Solok Selatan?. Penelitian dilakukan di lingkungan Satlantas Polres Solok Selatan dengan wilayah hukum Kabupaten Solok Selatan. Penulis melakukan tipe penelitian empiris dengan metode pendekatan pendekatan masalah yuridis sosiologis dan bersifat deskriptif yang dimaksudkan untuk menjabarkan data yang seteliti mungkin. Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui wawancara langsung dengan responden, informan atau narasumber. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa terdapat 3 (tiga) penegakan hukum yang dilakukan Polisi Lalu Lintas terhadap pengemudi sepeda motor yang menyebabkan kecelakaan lalu lintas di jalan raya dalam wilayah hukum Polres Solok Selatan yaitu penegakan hukum secara persuasif, penegakan hukum secara preventif dan penegakan hukum secara represif. Hambatan-hambatan yang ditemui dalam rangka penegakan hukum ini yaitu didominasi oleh rendahnya tingkat kesadaran hukum masyarakat setempat. Oleh karena itu, dibutuhkan peran serta dari semua pihak baik dari pemerintah, penegak hukum dan masyarakat untuk sama-sama lebih memahami dan menjalankan budaya hukum yang lebih baik, sehingga akan terwujud keamanan, ketertiban, kesejahteraan dan kelancaran dalam berlalu lintas di jalan raya. Skripsi ini telah dipertahankan di depan Tim Penguji dan dinyatakan lulus pada tanggal 23 Maret 2016. Abstrak telah disetujui oleh penguji. Penguji, Tanda Tangan 1. 2. Ahmad Yulisep Yusrida, S.H., M.H. Nelwitis, S.H., M.H Mengetahui, Ketua Bagian Hukum Pidana: Dr. A. Irzal Rias, S.H., M.H. Tanda Tangan Alumnus telah mendaftar ke Fakultas/Universitas dan mendapat nomor alumnus: No. Alumni Fakultas Nama: Tanda Tangan: No. Alumni Universitas Nama: Tanda Tangan