HUBUNGAN ANTARA ASUPAN GIZI DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LEBIH PADA WANITA USIA 45-60 TAHUN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BUKIT SURUNGAN KOTA PADANG PANJANG TAHUN 2016

Tujuan Berat badan lebih telah menjadi New World Syndrome yang disebabkan beberapa faktor, salah satunya adalah faktor asupan makanan yang tidak seimbang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan asupan gizi dengan kejadian berat badan lebih dan pengaruh kovariat aktivitas fisik pada wanita usia 45 – 60 tahun di wilayah kerja Puskesmas Bukit Surungan Kota Padang Panjang tahun 2016. Metode Penelitian ini menggunakan desain case control berpasangan analisis stratafikasi, dilakukan pada Maret 2015 hingga Juni 2016. Populasi dalam penelitian ini adalah wanita usia 45 – 60 tahun di wilayah kerja Puskesmas Bukit Surungan Kota Padang Panjang tahun 2016. Sampel terdiri dari 32 kasus dan 32 kontrol dengan matching umur. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik simple random sampling. Hasil Hasil uji bivariat diperoleh hasil asupan karbohidrat (p=0,01 OR=3,75), lemak (p=0,00 OR=4,67), serat (p=0,50 OR=1,66), vitamin D (p=0,48 OR=0,70) dan aktivitas fisik (p=0,02 OR=2,57). Analisis stratafikasi (uji confounding dan interaksi) asupan karboidrat (%∆OR=16,29 p=0,208) dan asupan lemak (%∆OR=29,34 p=0,99). Kesimpulan Adanya hubungan asupan karbohidrat dan asupan lemak dengan kejadian berat badan lebih. Terdapat pengaruh aktivitas fisik terhadap hubungan asupan karbohidrat dan lemak dengan kejadian berat badan lebih pada wanita usia 45 – 60 tahun di wilayah kerja Puskesmas Bukit Surungan Kota Padang Panjang tahun 2016. Disarankan kepada wanita usia 45 – 60 tahun untuk mengkonsumsi gizi seimbang dan rutin melakukan aktivitas fisik. Kata Kunci : Berat badan lebih, asupan karbohidrat, asupan lemak, asupan serat, asupan vitamin D, aktivitas fisi