POLA KUMAN DAN GAMBARAN RESISTENSINYA TERHADAP ANTIBIOTIKA KOTRIMOKSAZOL PADA PENDERITA YANG DICURIGAI INFEKSI SALURAN KEMIH DI LABORATORIUM MIKROBIOLOGI RSUP dr. M. DJAMIL PADANG

Infeksi Saluran Kemih (ISK) merupakan penyakit infeksi yang sering ditemui dalam praktik klinik sehari-hari dan bisa mengenai semua umur dan jenis kelamin. ISK bisa muncul tanpa gejala atau dengan gejala ISK berupa demam disertai urgency, hematuria, nokturia dan nyeri sewaktu berkemih. Pemeriksaan kultur dari sampel urin dilakukan untuk menentukan gejala tersebut disebabkan oleh bakteri atau bukan. ISK yang tanpa komplikasi merupakan salah satu indikasi peresepan antibiotika empirik. Antibiotika alternatif untuk ISK yang dianjurkan oleh Infectious Disease Society of America dan terdapat di formularium nasional adalah kotrimoksazol. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola kuman dan gambaran resistensinya terhadap kotrimoksazol pada penderita yang dicurigai ISK di Laboratorium mikrobiologi RSUP dr. M. Djamil Padang. Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif. Prosedur identifikasi kuman dilakukan dengan cara Pewarnaan Gram, Kultur dan uji Biochemical . Uji sensitivitas terhadap kotrimoksazol dilakukan dengan teknik difusi Kirby-Bauer. Hasil penelitian didapatkan 44 sampel urin pasien yang positif menderita Infeksi saluran kemih. Kuman penyebab ISK terbanyak adalah Escherichia coli (52,2%). Faktor risiko kejadian ISK terbanyak adalah wanita (59,1%) dan kelompok umur 50-59 tahun (20,45%). Angka resistensi kuman penyebab ISK terhadap antibiotika kotrimoksazol adalah 69,6%, dimana tertinggi adalah Pseudomonas dan Streptococcus α hemolyticus. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa hampir semua kuman penyebab ISK resisten terhadap antibiotika kotrimoksazol karena peresepan yang sering dan pemberian yang kurang rasional. Kata Kunci : Infeksi saluran kemih, pola kuman, gambaran resistens