ANALISIS HUBUNGAN STATUS GIZI DAN STIMULASI PSIKOSOSIAL TERHADAP PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK PRASEKOLAH DALAM PENGINTEGRASIAN POSYANDU DAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

Telah dilakukan penelitian yang berjudul Analisis Hubungan Status Gizi dan Stimulasi Psikososial terhadap Perkembangan Kognitif Anak Prasekolah dalam Pengintegrasian Posyandu dan Pendidikan Anak Usia Dini. Tujuan penelitian ini adalah agar diketahui hubungan status gizi, stimulasi psikososial, faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan kognitif anak usia prasekolah, dan ditemukan faktor-faktor kunci keberhasilan program pengintegrasian Posyandu dan PAUD. Penelitian ini dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Pauh Kambar, Kecamatan Nan Sabaris, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat. Penelitian menggunakan desain cross sectional pada anak usia prasekolah usia 3-5 tahun beserta ibunya sebagai responden. Sampel penelitian berjumlah 73 orang. Kejadian anak dengan status gizi kurang dan stunting masih tinggi, jauh dari standar Nasioanal yang ditetapkan. Hampir separo anak mendapatkan stimulasi psikososial yang tinggi, serta lebih dari separo anak memiliki perkembangan kognitif yang tinggi. Status gizi berdasartan TB/U dan BB/U serta stimulasi psikososial menunjukkan hubungan yang signifikan terhadap perkembangan kognitif anak prasekolah. Dari seluruh variabel yang ditelti, yang mempunyai hubungan erat dengan perkembangan kognitif adalah status gizi berdasarkan TB/U dan BB/U serta stimulasi psikososial. Setelah dilakukan analisis confounding, ternyata status ekonomi keluarga merupakan confounding karena didaptkan perubahan OR>10% pada semua variabel independen. Terdapat 6 Faktor kunci keberhasilan manajemen strategik terhadap pengintegrasian Posyandu dan PAUD dalam upaya memperbaiki status gizi, stimulasi psikososial dan perkembangan kognitif anak prasekolah yaitu ; pembuatan Peraturan Daerah Peraturan Bupati serta Petunjuk Teknis tingkat Kabupaten, penyesuaian sarana prasarana serta jumlah kader, penyusunan pedoman umum sinergitas antar lembaga, pelaksanaan pelatihan dan workshop, pembentukan Forum Koordinasi, serta pelaksanaan monitoring dan evaluasi secara teratur. Pelaksanaan Pengintegrasian Posyandu dan PAUD akan sangat mendukung terlaksananya pemantauan tumbuh kembang anak. Upaya yang telah dibentuk ini harus dipelihara dan ditingkatkan secara berkesinambungan. Faktor Kunci Keberhasilan Pengintegrasian Posyandu dan PAUD harus segera ditindaklanjuti dengan membuat Master Plan yang komprehensif oleh instansi terkait agar perencanaan strategik terhadap upaya peningkatan kualitas tubuh kembang anak serta pemberdayaan masyarakat dapat diimplementasikan dengan efektif dan efisien. Perencanaan strategik yang akan disusun harus konsisten dengan situasi kompetisi dan transparansi yang berlangsung, memperhatikan kemampuan realistic organisasi untuk melaksanakannya, dan dioperasionalkan dengan sebaik-baiknya dengan dukungan penuh dari pimpinan puncak organisasi. Terdapatnya hubungan yang signifikan antara status gizi berdasarkan BB/U dan TB/U serta stimulasi psikososial terhadap perkembangan kognitif anak prasekolah hendaknya menjadi acuan bagi Dinas Kesehatan dalam pengimplementasian program/kebijakan demi kelangsungan hidup anak. Sosialisasi serta penyuluhan mengenai aspek-aspek stimulasi psikososial meliputi stimulasi belajar, stimulasi bahasa, lingkungan fisik, stmulasi akademik, modeling, variasi stimulasi kepada anak, serta hukuman perlu diberikan orangtua kepada anak semaksimal mungkin untuk meningkatkan perkembangan kognitif anak. Kata kunci : Status gizi, stimulasi psikososial, perkembangan kognitif, anak prasekolah, integrasi posyandu dan PAUD, Analisis SWOT, Faktor Kunci Keberhasilan