TINGKAT KEJADIAN RESISTENSI ANTIBIOTIK DAN POLA SENSITIVITAS BAKTERI TERHADAP ANTIBIOTIK PENDERITA PNEUMONIA DI BANGSAL PARU RSUP. DR. M. DJAMIL PADANG

Pneumonia adalah penyakit infeksi yang menyebabkan peradangan akut parenkim paru-paru dan pemadatan eksudat pada jaringan paru. Pneumonia meningkatkan morbiditas, mortalitas, menyebabkan penurunan kualitas hidup pasien dan peningkatan lama perawatan pasien yang berdampak pada peningkatan biaya perawatan. Penegakan diagnosis yang tepat dan pemilihan awal antibiotik sangat penting untuk menentukan hasil terapi. Jenis bakteri dan pola sensitivitas bakteri sangat penting untuk membuat pertimbangan pengobatan antibiotik empiris pada pasien pneumonia. Tujuannya adalah mengetahui tingkat kejadian resistensi antibiotik dan melihat pola sensitivitas bakteri, sehingga dapat menganalisis pemberian terapi antibiotik pada pasien pneumonia. Penelitian ini merupakan studi deskriptif retrospektif dilakukan di bangsal Paru RSUP. Dr. M. Djamil Padang. Data dikumpulkan dari Januari 2012 – Desember 2013. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 218 pasien yang memenuhi kriteria inklusi. Dari hasil uji sensitivitas ditemukan bakteri penyebab pneumonia terbanyak yang utama adalah Klebsiella pneumonia, Streptococcus α hemolytic, Pseudomonas aeruginosa, dan Staphylococcus aureus. Pada beberapa antibiotik yang digunakan untuk tes sensitivitas, Meropenem dan Netilmicin memiliki tingkat sensitivitas paling tinggi terhadap bakteri penyebab pneumonia, sedangkan Cefixime, Ampicilin, Sulfametoxazole +Trimetoprim, Erithromycin, dan Amoxicilin memiliki tingkat resistensi paling tinggi