Pengaruh Temperatur Pemanasan terhadap Potensi Ketersambungan dan Kekuatan Tarik Sambungan Difusi Alumunium dan Tembaga Menggunakan Tungku Perlakuan Panas

Penyambungan difusi adalah penyambungan material dalam keadaan padat, dengan memanfaatkan proses difusi atom saat proses penyambungan. Proses difusi atom terjadi karena adanya perbedaan konsentrasi pada kedua material, sehingga atom material saling bermigrasi untuk menuju kesetimbangan. Aplikasi dari proses penyambungan ini banyak terdapat pada pembuatan komponen listrik dan elektronik. Karena cocok sekali untuk objek yang ukuranya cukup kecil sperti bimetal connector Al-Cu. Namun penyambungan difusi masih memiliki ketergantungan terhadap kondisi vakum atau memakai gas inert saat proses penyambungan. Sehingga mengakibatkan biaya penyambungan menjadi mahal. Maka perlu dilakukan pengkajian untuk melihat potensi penyambungan difusi menggunakan tungku perlakuan panas biasa. Dalam enelitian ini telah dilakukan penyambungan difusi menggunkan tungku perlakuan panas biasa yang tidak vakum dan tidak dialiri gas pelindung. Material yang dipakai pada penelitian ini adalah Alumunium A6061BE dan Tembaga C1100BD. Kedua material tersebut disambung dengan variasi temperatur 410 °C, 430 °C dan 450 °C dengan beban penekanan sebesar 1 ton. Dari hasil penelitian, dapat diketahui bahwa proses penyambungan difusi telah berhasil dilakukan, dan kedua material dapat tersambung dengan baik. Hasil uji tarik menunjukan bahwa kekuatan tarik tertinggi terdapat pada temperatur 430 °C dengan besar 16.2 MPa. Setelah dilakukan perhitungan luas area difusi, diketahui bahwa hal ini terjadi karena luas permukaan difusi menurun saat 450 °C. Dari hasil pengamatan mikro diketahui bahwa atom Al bermigrasi masuk kedalam atom Cu disebabkan temperatur leleh Al lebih rendah dibanding Cu. Keyword : Migrasi atom, A6061BE dan C1100BD, kekuatan tarik, luas permukaan difusi