POLA PERESEPAN DAN PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN BAYI DI APOTEK PELENGKAP RSUP Dr. M. DJAMIL PADANG

World Health Organization (WHO) telah melaporkan bahwa lebih dari setengah obat yang diresepkan pada pasien tidak rasional. Untuk itu WHO telah mengembangkan beberapa indikator peresepan yaitu rata-rata obat perlembar resep dan persentase peresepan obat generik, obat essensial, antibiotik serta sediaan injeksi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pola peresepan pada pasien bayi (0-2 tahun) dengan menggunakan indikator WHO serta mengevaluasi penggunaan antibiotik di Apotek Pelengkap RSUP Dr. M. Djamil Padang. Data dikumpulkan secara retrospektif dari resep tahun 2013. Dari 1.643 lembar resep yang masuk ke Apotek Pelengkap RSUP Dr. M. Djamil Padang tahun 2013, diperoleh rata-rata jumlah obat yaitu 1,69 perlembar resep, persentase peresepan obat generik, obat essensial, antibiotik serta injeksi yaitu 92,23%, 32,50%, 46,74% dan 59,28%. Evaluasi pada resep antibiotik didapatkan penggunaan lebih dari 3 obat 21,57% dan penggunaan lebih dari 5 obat 6,49%. Polifarmasiini berpotensi menimbulkan interaksi farmakokinetik dan interaksi farmakodinamik yaitu 3,54% dan 3,99%, sedangkan duplikasi penggunaan obat tidak ditemukan. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa peresepan obat di Apotek Pelengkap RSUP Dr. M. Djamil Padang belum sepenuhnya mengikuti standar peresepan WHO, sedangkan pada resep-resep antibiotik ditemukan adanya polifarmasi yang berpotensi menimbulkan interaksi obat. Kata kunci: indikator peresepan, pola peresepan, evaluasi penggunaan antibiotik, pasien bayi