PENGARUH PEMBERIAN FERMENTASI CAMPURAN KULIT UBI KAYU DAN AMPAS TAHU DENGAN Phanerochaete chrysosporium TERHADAP PERFORMA BROILER

Fermentasi kulit ubi kayu 70% dan ampas tahu 30% dengan kapang Phanerochaete chrysosporium dengan dosis 7% selama 10 hari dapat meningkatkan protein kasar, yaitu berdasarkan berat kering udara sebesar 34,32% (dari 13,30% sebelum fermentasi menjadi 20,25% sesudah fermentasi), menurunkan serat kasar sebesar 64,38% (dari 18,93% sebelum fermentasi menjadi 6,74% sesudah fermentasi), dan menurunkan kadar HCN menjadi 75 ppm. Kandungan lignin turun sebesar 48,88% (dari 10,29% sebelum fermentasi menjadi 5,26% sesudah fermentasi) dan selulosa turun sebesar 40,00%, yaitu dari 12,00% sebelum fermentasi menjadi 7,20% sesudah fermentasi (Widyanti, 2012). Ditinjau dari kandungan gizi produk fermentasi campuran kulit ubi kayu dan ampas tahu dengan Phanerochaete chrysosporium terjadi peningkatan protein kasar, serta penurunan serat kasar, selulosa dan HCN sehingga dapat digunakan sebagai pakan alternatif broiler. Oleh karena itu, perlu di uji secara biologis untuk mengetahui pengaruh penggunaan fermentasi campuran kulit ubi kayu dan ampas tahu dengan Phanerochaete chrysosporium yang diharapkan dapat mengurangi penggunaan jagung dan bungkil kedelai dalam ransum terhadap performa broiler