ISOLASI, AKTIVITAS ANTIMIKROBA, KARAKTERISASI BAKTEROSIN DAN IDENTIFIKASI MOLEKULAR 16S rRNA BAKTERI ASAM LAKTAT DARI DADIH ASAL KABUPATEN SOLOK SUMATERA BARAT

Pengawetan makanan adalah hal yang penting yang menjadi perhatian dalam proses industri makanan mengingat adanya kontaminasi dengan bakteri patogen (Muhialdin, 2012). Bakteri ini, terutama bakteri anaerob dan anaerob fakultatif, walaupun mereka ada dalam jumlah kecil, bakteri ini dapat berkembang biak meskipun dalam suhu yang rendah dalam lemari pendingin, sehingga dapat menimbulkan resiko terhadap keamanan makanan mentah atau produk roti. Banyak pengawet makanan kimiawi yang mentargetkan bakteri dan jamur yang tumbuh pada makanan telah digunakan bertahun-tahun. Dan akhir-akhir ini masyarakat mengharapkan suatu produk tanpa pengawet kimia tapi mampu menjaga keamanan dan masa konsumsi makanan (Muhialdin, 2011). Biopreservasi makanan menggunakan bakteriosinogenik Bakteri Asam Laktat (BAL) yang diisolasi langsung dari makanan adalah suatu terobosan yang inovatif (Yang et al, 2012). BAL dikenal sebagai mikroorganisme yang tergolong GRAS (Generally Recognized As Safe) dan memegang peranan penting dalam fermentasi dan mempunyai potensi dalam pengawetan makanan (Yang et al, 2012). BAL merupakan suatu kelompok bakteri Gram positif, tidak membentuk spora, berbentuk kokus atau batang dan menghasilkan asam laktat sebagai produk hasil samping utama selama fermentasi karbohidrat (Rattanachaikunsopon dan Phumkachorn, 2010)