GAMBARAN MAKROSKOPIS DAN MIKROSKOPIS HEPAR MENCIT Mus musculus YANG DIPAPARKAN MERKURI SECARA INHALASI

Merkuri merupakan polutan bagi lingkungan. Merkuri memiliki efek toksik apabila terpapar secara inhalasi. Efek toksik ini dapat mengenai organ, seperti ginjal, sistem saraf pusat, dan hepar. Tujuan penelitian adalah untuk melihat perbedaan gambaran makroskopis dan mikroskopis hepar mencit Mus musculus yang dipaparkan merkuri secara inhalasi. Penelitian dilakukan dengan metode eksperimental dengan post test only control group design di Animal House dan Laboratorium Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. Penelitian mengunakan mencit Mus musculus sebanyak duabelas ekor yang dibagi dalam dua kelompok, yaitu kontrol dan perlakuan. Mencit pada kelompok kontrol tidak dipaparkan merkuri secara inhalasi sedangkan kolompok perlakuan dipaparkan merkuri secara inhalasi. Pada minggu ke empat, mencit pada ke dua kelompok dilaparatomi untuk diamati gambaran hepar secara makroskopis dan mikroskopis. Hasil penelitian didapatkan perbedaan gambaran makroskopis dan mikroskopis yang dipaparkan merkuri secara inhalasi. Secara makroskopis terdapat derajat kerusakan +1 sebesar 16,6% dan 83,4% mengalami kerusakan yang lebih berat (derajat kerusakan +2). Secara mikroskospis didapatkan derajat kerusakan hepar sebesar 16,7% pada derajat kerusakan +1, sebesar 50% mengalami kerusakan lebih berat (derajat kerusakan +2), dan sebesar 33,3% mengalami kerusakan sangat berat (derajat kerusakan +3). Dari penelitian ini didapatkan perubahan gambaran secara makroskopis dan mikroskopis mencit yang dipaparkan merkuri secara inhalasi. Kata Kunci : derajat kerusakan, makroskopis, mikroskopis, hepar, merkuri inhalas