PERFORMANS PRODUKSI SAPI BALI DI KECAMATAN KOTA MUKOMUKO KABUPATEN MUKOMUKO BENGKULU

Menurut Suprio Guntoro (2002), Di daerah tranmigrasi sapi Bali merupakan primadona bagi peternak karena merupakan tenaga kerja yang tangguh, disamping memiliki adaptasi yang bagus terhadap lingkungan dan reproduksi yang tinggi. Sapi Bali memiliki pertumbuhan badan yang kompak dan persentase karkas yang tinggi (56%) sehingga cocok untuk dikembangkan sebagai sapi potong. Sebagai ternak potong, daging sapi Bali banyak diminati oleh konsumen, baik di pasarpasar lokal, di kota-kota besar maupun di luar negeri. Melihat keadaan ini Kabupaten Mukomuko sebagian wilayahnya merupakan daerah pesisir memiliki potensi dalam pengembangan ternak sapi Bali. Pada tahun 2009 populasi ternak sapi di Kabupaten Mukomuko tercatat sebanyak 11.527 ekor. Dibandingkan dengan 2 tahun sebelumnya, yakni pada tahun 2007 sebanyak 8.346 ekor, maka populasi ternak ini mengalami peningkatan. Hal ini juga terjadinya peningkatan jumlah pemotongan, dimana pada tahun 2007 tercatat sebanyak 306 ekor dan pada tahun 2009 meningkat menjadi 1.227 ekor (BPS Mukomuko, 2010). Kabupaten Mukomuko merupakan daerah yang memilki potensi sumber daya alam yang cukup besar, dimana memiliki daerah pertanian seperti perkebunan sawit, coklat, karet dan sebagainya dengan kondisi lahan yang cukup subur. Dari data ini dapat dikatakan bahwa daerah ini berkemungkinan cocok untuk pengembangan ternak sapi Bali. Setiap bangsa sapi memiliki tingkat produktivitas yang berbeda berdasarkan potensi genetik dan lingkungan dimana sapi tersebut di pelihara, untuk melihat produktivitas pertumbuhan dari sapi ini dapat dilihat dari ukuran-ukuran tubuhnya. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis melakukan suatu penelitian yang berjudul “Performans Produksi Sapi Bali di Kecamatan KotaMukomuko KabupatenMukoMuko Bengkulu”