GAMBARAN STRATEGI SELF MANAGEMENT PADA SINGLE PARENT MOTHER YANG BEKERJA DI KECAMATAN KURANJI KOTA PADANG

Perubahan peran dan beban tugas yang dialami oleh Single parent mother yang bekerja akan dihadapkan dengan berbagai permasalahan. Melihat masalahmasalah yang harus dihadapi single parent mother yang bekerja, dapat dikatakan bahwa mereka berada dalam situasi yang penuh tuntutan. Bila keadaan ini berlangsung terus-menerus, akan menimbulkan tekanan dan konflik pada single parent mother. Sebagai individu yang berusaha untuk menyeimbangkan pekerjaan dan keluarga dibutuhkan strategi khusus yaitu strategi self management. Strategi self management terdiri atas strategi role compartmentalization, time management, task delegation dan positive self talk (Williams, Stacey, & Wahlstrom, 2006). Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan strategi self management yang digunakan oleh single parent mother yang bekerja dalam menjalani berbagai macam peran yang mereka miliki dan bagaimana mereka mengatasi permasalahanpermasalahan tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian fenomenologi. Responden penelitian ini adalah single parent mother yang bekerja, memiliki anak, responden pada usia dewasa awal, dan tinggal bersama keluarga inti. Berdasarkan hasil penelitian terhadap 3 orang responden diperoleh gambaran bahwa terdapat perbedaan strategi self management yang digunakan oleh ketiga responden. Strategi Role compartmentalization digunakan responden 1 dan 3 saat bekerja di kantor, ketika mengurus anak dan mengerjakan tugas rumah tangga, namun tidak digunakan oleh responden 1 dan 2 ketika menghadapi masalah keuangan karena dapat menganggu mereka dalam menjalankan peran lainnya. strategi time management digunakan ketiga responden dalam mengatasi masalah kekurangan waktu bersama anak. pada strategi task delegation digunakan responden 1 dan 3 ketika melimpahkan tugas mengurus anak selama mereka bekerja pada keluarga atau tetangga. Dan strategi terakhir ialah strategi positive self talk digunakan responden 1 dan 3 menghadapi situasinya sebagai single parent mother yang bekerja sehinga jarang memiliki waktu bersama anak, sedangkan responden 2 menggunakan strategi ini untuk menerima keadaanya sebagai single parent yang tidak menikah lagi dan untuk mendapatkan pendamping hidup