ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN ENERGI LISTRIK RUMAH TANGGA DI SUMATERA BARAT

Sampai dewasa ini energi listrik diketahui sebagai energi yang paling mudah dipergunakan, efisien, untuk berbagai keperluan, industri, proses produksi, perkantoran, pendidikan, perumahan dan kegiatan-kegiatan lain yang berhubungan dengan keperluan hajat hidup manusia. Jika dilihat dari hubungan antara permintaan listrik dengan ketersediaan energi listrik di Indonesia, sampai saat ini ketergantungan dalam pemakaian tenaga/ daya (watt) masih sangat tinggi, tidak hanya untuk kebutuhan penerangan, tetapi juga untuk mendukung aktivitas ekonomi. Menurut Data Kementerian ESDM (2009), Kecenderungan pada saat ini peningkatan permintaan listrik diproyeksikan 9,1% pertahun tidak diimbangi dengan peningkatan penyediaan energi listrik. Perkembangan ketenagalistrikan dewasa ini, strategi penyediaan tenaga listrik oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN) belum dapat memenuhi permintaan masyarakat terhadap energi listrik itu sendiri. Terbukti total kapasitas pembangkit listrik di Indonesia saat ini sekitar 30 ribu MW, 86% dikuasai oleh PLN sementara sisanya dikelola oleh perusahaan listrik swasta. Dan salah satu daerah yang mengalami krisis listrik ini adalah Sumatera Barat. Analisis ini dilakukan dengan menggunakan kaidah OLS sehingga nantinya dapat dilihat hubungan dari beberapa variabel yang mempengaruhi permintaan tersebut, diantaranya harga jual energi listrik, PDRB perkapita dan jumlah pelanggan pada golongan rumah tangga. Hasil yang diperoleh dari analisis regresi linear berganda, menyatakan bahwa 94,4% dari permintaan energi listrik rumah tangga dipengaruhi oleh ketiga variabel independen tersebut. Sementara sisanya sebesar 5,6% dijelaskan oleh faktor-faktor lain diluar penelitian ini. Keyword: Permintaan Energi Listrik, Harga Jual Listrik, PDRB perkapita dan Jumlah Pelangga