PENERAPAN SANKSI PIDANA TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA

Kekerasan yang terjadi dalam rumah tangga mengadung sesuatu yang spesifik atau khusus. Kekhususan tersebut terletak pada hubungan antara pelaku dan korban, yaitu hubungan kekeluargaan atau hubungan pekerjaan (majikan-pembantu rumah tangga). Selain itu, locus delicti pada kekerasan dalam rumah tangga lebih spesifik, yaitu di dalam rumah, di mana pelaku dan korban bertempat tinggal. Dalam tindak pidana yang lain, locus delicti bisa di mana saja, di semua tempat.5 Hubungan korban dengan pelaku tindak pidana adalah pihak korban sebagai akibat kejahatan. Dapat dikatakan bahwa tidak ada asap maka tidak ada api, pihak tersebut menjadi korban karena ada pihak yang melakukan kejahatan. Dalam hubungan ini yang terpenting adalah pihak yang dirugikan. Pelaku merupakan pihak yang mengambil untung atau merugikan korban. Kerugian yang sering diterima atau diderita korban ( dilihat dari pengertian korban ), misalnya fisik, mental ekonomi, harga diri dan sebagainya. Ini berkaitan dengan status, kedudukan, posisi, tipologi korban dan sebagainya.