GAMBARAN DARAH ITIK PITALAH YANG DIPELIHARA DI DATARAN TINGGI DAN DATARAN RENDAH DENGAN BERBAGAI LEVEL PROTEIN

Itik sebagaimana ternak lain tidak mampu untuk membuat atau memenuhi kebutuhan gizinya sendiri maka itik mencari makanan untuk memenuhi gizinya untuk pertumbuhan dan berproduksi terutama kebutuhan akan protein dan imbangan energi metabolisme. Anggorodi (1979) menyatakan protein adalah unsur pokok alat tubuh dan jaringan lunak tubuh aneka ternak unggas. Zat tersebut diperlukan untuk pertumbuhan, untuk pengelolaan dan produksi telur serta bagian semua enzim dalam tubuh dan menurut Murtidjo (1988) fungsi protein bagi itik antara lain adalah membantu metabolisme fungsi tubuh yang normal, seperti hormon-hormon reproduksi dan pertumbuhan. Unggas memerlukan protein yang seimbang dengan energi. Makanan yang seimbang dalam kandungan zat-zat makanannya akan sedikit kehilangan panas dalam proses pencernaan di bandingkan dengan ransum yang tidak seimbang (Siregar dkk, 1980). Ransum mengandung protein tinggi dan energi yang rendah dapat menurunkan pertumbuhan dan tidak efisien dalam penggunaan makanan (Wahju, 1997). Berdasarkan perbedaan konsumsi protein dan energi metabolisme, periode pemeliharaan itik di kelompokan menjadi tiga bagian yaitu fase sarter umur 1 – 4 minggu dengan kebutuhan protein 18% - 20% dan energi metabolisme 3000 kkal/kg, fase grower mulai umur 5 – 20 minggu dengan kebutuhan protein 14% - 16% dan energi metabolisme 2800 kkal/kg, dan fase layer umur 20 minggu ke atas kebutuhan protein 15% - 17% dan energi metabolisme 2900 kkal/kg (Murtidjo, 1988). Berdasarkan informasi diatas, penulis tertarik untuk mencoba meneliti tentang “Gambaran Darah Itik Pitalah Yang Dipelihara Didataran Tinggi Dan Dataran Rendah Dengan Berbagai Level Protein ”