PENGARUH PELAKSANAAN TERAPI OKUPASI TERHADAP KEMAMPUAN BERSOSIALISASI PASIEN SKIZOFRENIA DI INSTALASI REHABILITASIMENTAL RSJ PROF H.B SA’ANIN PADANG TAHUN 2013

Hasil observasi pada tanggal 17 Desember 2012 pada sepuluh orang klien yang menjalani terapi okupasi di Instalasi Rehabilitasi Mental RS Jiwa Prof. HB. Sa’anin Padang baik yang berupa olahraga, maupun terapi kelompok, diketahui tujuh orang klien masih banyak diam, jarang menegur sesama teman ataupun kepada petugas Instalasi Rehabilitasi Mental, kurang kerjasama antar pasien, asyik dengan dirinya sendiri saat terapi berlangsung, afek tumpul, jarang berbincang-bincang dengan pasien yang lain ataupun dalam menjawab pertanyaan yang diberikan terapis, takut dan tidak mau menyatakan pendapatnya saat terapi berlangsung, terlihat tidak semangat mengikuti kegiatan, sedangkan tiga orang pasien yang lain cukup semangat, kooperatif dan saling berinteraksi dengan pasien yang lain maupun petugas Instalasi Rehabilitasi Mental RSJ. Prof. HB. Sa’anin Padang. Data diatas menunjukkan bahwa walaupun RSJ Prof HB Sa’anin Padang telah melaksanakan terapi okupasi sejak lama, tetapi pelaksanaan terapi okupasi yang dilakukan tersebut belum sesuai dengan SOP yang ada di Instalasi Rehabilitasi Mental, sehingga pelaksanaan terapi okupasi belum optimal. Terbukti dengan masih rendahnya kemampuan sosialisasi pasien skizofrenia yang telah menjalani terapi okupasi tersebut. Berdasarkan fenomena diatas, maka penulis merasa tertarik untuk melakukan pelaksanaan terapi okupasi sesuai protap penelitian dengan menyempurnakan SOP yang ada, untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh pelaksanaan terapi okupasi terhadap kemampuan bersosialisasi pada pasien skizofrenia di Instalasi Rehabilitasi Mental RSJ. Prof. HB. Sa’anin Padang tahun 2013