HUBUNGANMEROKOK DENGAN KEJADIAN GINGIVITIS PADA KARYAWAN PT. KERETA API INDONESIA CABANG PADANG TAHUN 2013

Gingivitis dapat dicegah dengan menjaga kebersihan mulut yang baik dengan cara menyikat gigi 2 kali sehari sesudah sarapan dan sebelum tidur dan mengunakan dental floss sedikitnya 1 kali sehari. Untuk orang yang rentan terhadap gingivitis, sikat gigi dan flossing dapat disarankan setiap selesai makan dan menjelang tidur (Into Bernadi catur , 2012) Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Padang tahun 2011 kejadian gingivitis terdapat 9721 kasus dan termasuk 10 penyakit tidak menular menular dan daerah yang memiliki kejadian Gingivitis dan penyakit periodontal paling tinggi adalah wilayah kerja puskesmas Andalas sebanyak 4829 kasus, dan termasuk 10 penyakit tidak menular terbanyak diwilayah kerja puskesmas andalas. (Dinas Kesehatan Kota Padang, 2012). Berdasarkan survey awal pada karyawan PT. Kereta Api Indonesia cabang Padang jumlah karyawan perokok 73,5% sedangkan karyawan tidak perokok 26,5% dan dilakukan pemeriksaan kepada 10 karyawan perokok PT. Kereta Api cabang Padang, dan 10 orang karyawan tersebut dilakukan pemeriksaan OHIS terdapat 30 % diantaranya memiliki OHIS yang buruk, 50 % diantanya memiliki OHIS sedang dan 20 % memiliki OHIS baik. Kemudian juga dilakukan pemeriksaan indeks gingiva dengan menggunakan probe, terdapat 90 % mengalami gingivitis dan 10 % tidak mengalami gingivitis. Berdasarkan permasalahan diatas, penulis ingin mengetahui bagaimana hubungan dari merokok dengan gingivitis pada karyawan PT. Kereta Api Indonesia cabang Padang