PELAKSANAAN PEMBINAAN TERHADAP RESIDIVIS ANAK PELAKU TINDAK PIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN ANAK KLAS IIB TANJUNG PATI

Lembaga Pemasyarakatan adalah komponen terakhir dari sistem peradilan pidana yang berwenang dan diberi tugas oleh Negara untuk melakukan pembinaan dan memberikan pengayoman. Kadangkala pembinaan yang diberikan tidak sesuai dengan porsi dan aturan yang seharusnya dan ini terkadang dianggap enteng oleh petugas. Hal ini menyebabkan hasil pembinaan tidak optimal dan akan menjadikan benih suatu perbuatan yang berulangkali dilakukan sehingga akhirnya mereka akan kembali ke dalam wadah pembinaan untuk kedua kalinya. Berdasarkan uraian latar belakang di atas dapat dirumuskan beberapa masalah sebagai berikut: (1) Bagaimanakah pelaksanaan pembinaan yang dilakukan oleh Lembaga Pemasyarakatan Anak Klas IIB Tanjung Pati terhadap residivis anak pelaku tindak pidana? (2) Apakah yang menjadi kendala dalam pelaksanaan pembinaan perhadap residivis anak pelaku tindak pidana? (3) Bagaimanakah bentuk upaya mengatasi kendala dalam pembinaan terhadap residivis anak pelaku tindak pidana? Metode yang digunakan dalam penelitian adalah yuridis sosiologis, yaitu pendekatan yang dilakukan terhadap norma hukum yang berlaku dihubungkan dengan fakta-fakta yang ada di lapangan. Data yang digunakan berupa data primer dan data sekunder. Dari hasil penelitian diketahui pelaksanaan pembinaan residivis anak di Lembaga Pemasyarakatan Anak Klas IIB Tanjung Pati terdiri atas 3 (tiga) tahapan yaitu tahap awal, tahap lanjutan dan tahap akhir. Dalam pelaksanaan pembinaan tidak ada perbedaan proses pembinaan terhadap residivis anak dengan anak pidana. Adapun kendala-kendala dalam proses pembinaan yaitu terbatasnya sumber daya manusia (SDM) pegawai LP, sarana dan prasarana yang belum difungsikan secara maksimal, dan stigma negatif masyarakat. Upaya dalam mengatasi kendala tersebut adalah dengan mengoptimalkan petugas yang ada di Lembaga Pemasyarakatan, memanfaatkan fasilitas yang ada semaksimal mungkin dan mengikut-sertakan residivis anak dalam kegiatan di luar Lembaga Pemasyarakatan