Modal Sosial dalam Pengelolaan Bantuan Perantau terhadap Pembangunan Nagari (Studi Kasus: Nagari Sariak Kecamatan Sungai Pua Kabupaten Agam)

Minangkabau adalah sebuah suku bangsa yang berasal dari wilayah Sumatera Barat yang ibukota provinsinya terletak di Kota Padang, juga merupakan salah satu suku bangsa terbesar di Nusantara. Masyarakat Minangkabau merupakan masyarakat yang mayoritas penduduknya pergi meninggalkan kampung halaman untuk merantau. Merantau merupakan bagian dari budaya Minangkabau yang telah lama berkembang di kalangan masyarakat sehingga telah menjadi sebuah tradisi. Merantau yang dilakukan oleh masyarakat Minangkabau ini tidak bersifat permanen seperti yang dilakukan oleh masyarakat Cina. Perantau Minangkabau pergi dengan maksud pada suatu saat akan pulang kembali ke kampung halamannya untuk berkumpul dengan sanak-keluarga yang menetap di kampung, walaupun ada juga di antara mereka yang tidak kembali pulang. Maksud dari merantau di sini yaitu migrasi yang dilakukan baik oleh perorangan maupun berkelompok secara sukarela dari daerah asal menuju ke luar dari wilayah asal mereka dengan maksud untuk memperbaiki perekonomian maupun untuk menuntut ilmu dan pada suatu saat akan kembali pulang ke kampung halaman. Tetapi dewasa ini, karena Sumatera Barat dari sudut politik dan budaya telah menjadi satu wilayah, dan penduduk Sumatera Barat tidak lagi menganggap dirinya terbagi-bagi ke dalam berbagai sub-kelompok, mereka jadi 3 terbiasa menggunakan kata merantau hanya untuk bepergian ke luar Sumatera Barat (Naim, 1979: 3)