STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP) KERJA KARYAWAN DI BAGIAN OPERASI DISTRIBUSI PADA PT PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA(PERSERO) CABANG BUKITTINGGI

Kesuksesan sebuah perusahaan sangat ditentukan oleh ketersediaan Sumber Daya Manusia yang kompeten, handal dan berkualitas. Komitmen manajemen yang bagus, serta ketersediaanya sistem manajemen yang rapi dan juga memadai juga turut menentukan keberhasilan suatu perusahaan, karyawan memiliki kedudukan dan fungsi yang sangat signifikan dalam sebuah perusahaan. Dalam menjalankan tugas operasionalnya dibutuhkan acuan kerja yang jelas sehingga tidak keluar dari jalur yang sudah ditetapkan dan disepakati bersama. Oleh sebab itu dibutuhkan Standard Operating Procedure yang selanjutnya disebut “ SOP” kerja yang jelas sebagai acuan dalam bekerja, sehingga perusahaan dapat melayani pelanggannya dengan baik. Sumber Daya Manusia merupakan proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengendalia atas pengadaan tenaga kerja, pengembngan, kompensasi, integrasi, pemeliharaan, dan pemutusan hubungan kerja dengan Sumber Daya Manusia untuk mencapai sasaran perorangan, organisasi, dan masyarakat. Oleh karena itu untuk manajer harus menjamin bahwa perusahaanatau suatu organisasi memiliki tenaga kerja yang tepat di tetapkan di tempat yang tepat, dan pada saat yang tepat yang memiliki kemampuan untuk menyelesaikan tugas-tugas yang menolong perusahaan untuk mencapai tujuan secara keseluruhaan dengan prestasi baik. Pada PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero) Cabang Bukittinggi, Sumber Daya Manusia merupakan modal utama dan berharga yang sepatutnya mendapatkan perhatian lebih dan dikelola dengan baik sehingga mampu mendukung semua kegiatan operasional kerja dan membantu pencapaian tujuan dan sasaran yang ingin dicapai oleh perusahaan. Untuk itu perlu disusun “SOP” kerja yang dapat dijadikan standard dalam bekerja di semua department yang ada di suatu perusahaan sehinggapekerjaan dapat diselesaikan dengan baik, cepat, tepat, efektif, dan efesien. Karyawan PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero) Cabang Bukittinggi belum sepenuhnya mendapat pengawasan yang bagus dari pimpinanya, sehingga masih ada karyawan yang lalai dalam menyelesaikan pekerjaanya. Pada saat pimpinan membutuhkan sesuatu mereka kalang kabut membuatnya. Itulah guna prosedur kerja dibuat agar karyawan dapat bekerja dengan baik dan teratur