HUBUNGAN FAKTOR SOSIAL DAN LINGKUNGAN FISIK DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TANAH GARAM KOTA SOLOK TAHUN 2014

Tujuan Diare merupakan penyakit yang masih perlu diwaspadai menyerang balita. Diare merupakan penyebab utama kematian dan kesakitan pada anak di negara berkembang, termasuk Indonesia. Banyak faktor yang mempengaruhi kejadian diare ini, diantaranya faktor sosial ekonomi dan lingkungan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan faktor social dan lingkungan terhadap kejadian diare akut pada balita di wilayah kerja Puskesmas Tanah Garam Kota Solok. Metode Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Populasi adalah semua ibu yang memiliki balita (0 -59 bulan) di wilayah kerja Puskesmas Tanah Garam dengan besar sampel 82 orang yang diambil menggunakan teknik multistage random sampling. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat menggunakan uji chi square dengan α=0,05. Hasil Hasilpenelitian menunjukkanbahwakejadiandiare padaanak balitaadalah26,8 %. Ada hubungan bermakna antara pendidikan ibu (p=0,000), penyediaan air bersih (p=0,032), dan ketersediaan jamban sehat (p=0,004)dengan kejadian diare pada balita. Tidak ada hubungan tingkat pendapatan keluarga (p=0,102), tempat pembuangan sampah (p=1,000), dan kondisi pembuangan limbah(p= 0.166) dengan kejadian diare pada anak balita. Kesimpulan Ada hubungan yang bermakna antara tingkat pendidikan ibu, penyediaan air bersih, dan ketersediaan jamban sehat dengan kejadian diare.Promosi kesehatanyang intensif tentang faktor yang terkait dengan diare perlu diberikan oleh petugas kesehatan untuk meningkatkan kesadaran bagi masyarakat untuk mengubah kebiasaan buruk yang dapat menyebabkan penyakit diare pada anak balita