INHIBISI KOROSI BAJA OLEH EKSTRAK KULIT BUAH RAMBUTAN (Nephelium lappaceum Linn) DALAMMEDIUMASAMSULFAT

Tanaman rambutan merupakan salah satu tanaman asli Indonesia yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai antioksidan alami. Terutama, kulit buah rambutan, yang biasanya dibuang, ditemukan mengandung antioksidan yang sangat tinggi dan aktivitas antibakteri, dan berpotensi memberikan aktivitas antioksidan, termasuk mengurangi energi, β-karoten bleaching, linoleat peroksida dan memperlihatkan aktivitas penangkal radikal bebas. Beberapa senyawa fenolik seperti asam ellagat, corilagin dan geraniin yang diisolasi dari ekstrak metanol kulit buah rambutan (Nephelium lappaceum Linn) merupakan senyawa yang bertanggung jawab terhadap aktivitas antioksidan. Kulit buah rambutan mengandung flavonoid, tanin dan saponin serta antosianin yang diduga sebagai pigmen yang membuat kulitnya berwarna merah tua. Oleh karena itu , produk alami seperti daun, kulit buah atau ekstrak tanaman banyak digunakan sebagai inhibitor korosi logam. Salah satunya penggunaan kulit buah rambutan (Nephelium lappaceum Linn) yang telah dilakukan pada penelitian ini. [17-19] Manfaat kulit buah serta biji rambutan tersebut belum banyak diketahui dan belum secara maksimal dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Sebagian besar kulit buah dan biji rambutan hanya berakhir sebagai limbah. Penelitian tentang aktivitas penangkap radikal ekstrak etanol, fraksi-fraksi kulit buah dan biji rambutan serta penetapan kadar fenolik dan flavonoid totalnya perlu untuk dilakukan sehingga dapat diketahui kemanfaatan kulit buah dan biji rambutan sebagai sumber antioksidan alami