PENGARUH PEMBERIAN PEMANIS SORBITOL DAN SUKROSA TERHADAP SKOR INDEKS PLAK

Sorbitol merupakan bahan pengganti gula dari golongan gula alkohol yang paling banyak digunakan, terutama di Indonesia. Rasa manis dari sorbitol diperkirakan 60% lebih rendah dari rasa manis sukrosa. Hal ini menyebabkan sorbitol banyak dikonsumsi sebagai pengganti sukrosa pada penderita diabetes. Sorbitol memiliki dua tambahan atom hidrogen dan rumus kimianya ditutup oleh ion OH-. Hal ini menyebabkan sorbitol sulit disintesis oleh enzim glucosyltransferase, sehingga tidak menyebabkan pH saliva menjadi asam. Sorbitol baru dapat difermentasikan oleh Streptococcus mutans setelah dikonsumsi lebih dari 60 menit. Kecepatan fermentasi sorbitol sangat lambat dibandingkan dengan glukosa dan fruktosa, sehingga asam yang terbentuk dapat dinetralisir oleh kapasitas buffer dari saliva. Sorbitol merupakan bahan pengganti gula yang baik dalam mencegah pertumbuhan bakteri penyebab plak (Soesilo D, et al, 2005). Berdasarkan uraian sebelumnya, perlu dilakukan penelitian terhadap pengaruh pemanis sorbitol dan sukrosa terhadap skor indeks plak