UJI DAYA HASIL TANAMAN PADI (Oryza sativa L.) DALAM SISTEM LEGOWO DENGANMETODE SRI (The System of Rice Intensification)

Biasanya pada sistem legowo, penanaman padi ditanam dengan kondisi macak-macak 3-4 HST, setelah 10-15 HST air dimasukkan sesuai dengan ketinggian tanaman. Umur persemain yang digunakan 25-30 hari, jumlah bibit per lobang tanam lebih dari satu, mampu meningkatkan hasil. Untuk itu saya telah melakukan penelitian bagaimana metode SRI ini dilakukan dalam sistem legowo dengan umur pindah bibit 8 hari, kondisi air macak-macak (lembab) selama fase vegetatif sampai muculnya malai, dan ditanam satu bibit per titik tanam. Penggunaan varietas unggul pada suatu daerah juga sangat menentukan faktor keberhasilan peningkatan produksi padi. Jenis varietas unggul atau varietas lokal kadang-kadang tidak cocok ditanam pada suatu daerah, diantaranya rendah produksi dari suatu varietas tersebut disebabkan faktor lingkungan yang tidak cocok dengan pertumbuhan dan perkembangan tanaman, contohnya; suhu, struktur tanah, jenis tanah, pH tanah. Varietas unggul maupun lokal mempunyai daya adaptasi yang berbeda dengan pola tanam yang diberikan, hal ini perlu dilakukan pengujian terhadap varietas-varietas unggul dan lokal dengan pola tanam metode SRI dalam sistem legowo, karena dari aspek lingkungan apakah jenis varietas tersebut bisa tumbuh dan berkembang dengan baik serta menghasilkan produksi secara optimal di tempat dilakukan pengujian. Tujuan pengujian varietas unggul ini yaitu mengetahui sifat -sifat varietas apakah cocok dengan pola tanam yang diberikan. Dengan pengujian ini diharapkan dapat meningkatkan hasil suatu varietas baik IR 42, Anak Daro, maupun Cisokan sehingga kebutuhan beras nasional dapat terpenuhi terutama kebutuhan masyarakat Sumatera Barat. Berdasarkan permasalahan dan urain diatas, maka penulis telah melakukan penelitian yang berjudul “Uji Daya Hasil Tanaman Padi (Oryza sativa L.) Dalam Sistem Legowo Dengan Metode SRI (The System of Rice Intensification)”