PENGARUH PROPORSI SEMEN DENGAN GIPSUM TERHADAP SIFAT FISIS DANMEKANIK PAPAN SEMEN-GIPSUM BERSERAT BAMBU

Bambu adalah salah satu tanaman penghasil serat memiliki potensi yang dapat dikembangkan sebagai bahan baku produk pengganti kayu bulat. Bambu jumlahnya sangat melimpah sebagai serat alam berlignoselulosa dari non kayu, dimana menurut Berlian dan Rahayu (1995) di seluruh dunia terdapat 75 genus dan 1500 spesies bambu dan di Indonesia dikenal ada 10 genus bambu, antara lain: Arundinaria, Bambusa, Dendrocalamus, Dinocholoa, Gigantochloa, Melocanna, Nastus, Phyllostachys, Schizostachyum, dan Thyrsostachys. Serat bambu memiliki sifat tahan lama, kuat terhadap gesekan, tidak mudah patah, penyerap cairan, tahan terhadap jamur, hama, tidak dihuni oleh rayap dan tikus. Oleh karena itu, serat bambu berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai bahan baku papan komposit. Pada penelitian ini dilakukan dengan memvariasikan proporsi matriksnya yaitu semen dan gipsum antara lain : semen 30 % dan gipsum 70 %, semen 40 % dan gipsum 60 %, semen 50 % dan gipsum 50 %, semen 60 % dan gipsum 40 %, semen 70 % dan gipsum 30 %. Kemudian dilakukan pengujian daya serap air, densitas, kuat tekan, dan kuat lentur. Volume fraksi yang digunakan untuk setiap sampel adalah 5 % serat, panjangnya 3 cm dengan diameter 0,1 - 0,5 mm serta ditambahkan air. Sehingga komposit papan semen-gipsum berserat bambu diharapkan dapat memberikan nilai optimum dari variasi proporsi semen dan gipsum. Penelitian tentang pembuatan papan mineral telah banyak dilakukan. Akan tetapi, penelitian pembuatan papan semen-gipsum berserat bambu sepengetahuan penulis belum pernah dilakukan oleh karena itu penelitian ini asli dan belum pernah dilakukan sebelumnya