PERANCANGAN SISTEM SUPLAI TENAGA LISTRIK MENGGUNAKAN PLTS UNTUK KEBUTUHAN RUMAH TANGGA

Kebutuhan akan energi listrik yang semakin bertambah setiap tahunnya merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi penambahan pembangunan pembangkit listrik yang berbahan bakar fosil. Seperti dikutip pada laman resmi ESDM “Potensi energi surya di Indonesia sangat besar yakni sekitar 4.8 KWh/m2 atau setara dengan 112.000 GWp, namun yang sudah dimanfaatkan baru sekitar 10 MWp”[1]. Ini berarti, potensi energi matahari yang sudah dimanfaatkan masih kurang dari angka satu persen. Karena itu “Saat ini pemerintah telah mengeluarkan roadmap pemanfaatan energi surya yang menargetkan kapasitas PLTS terpasang hingga tahun 2025 adalah sebesar 0.87 GW atau sekitar 50 MWp/tahun Secara umum, komponen PLTS terdiri dari Panel Surya, BCR, Baterai dan Inverter. Sistem PLTS yang sering digunakan ada dua yaitu grid conection dan stand alone. Pada tugas akhir ini sistem PLTS yang digunakan adalah Grid Connection yang mana PLTS pada sistem ini dihubungkan dengan sumber enrgi listrik lain dalam hal ini dihubungkan dengan PLN, PLTS akan menyuplai 30% dari kebutuhan rumah tangga dan sisanya 70% dipenuhi oleh PLN. Metoda perancangan yang dilakukan adalah dengan melakukan pengumpulan data dari literatur dan survey kelokasi. Energi listrik yang dihasilkan oleh panel surya adalah 1400Wp yang disimpan dalam baterai dengan kapasitas 250 Ah, 2 Volt sebanyak 12 buah. Untuk mendapatkan energi listrik yang diinginkan dibutuhkan 14 buah modul surya dengan luas array 12,04m2