GAMBARAN BULLYING DAN KEBERFUNGSIAN KELUARGA (FAMILY FUNCTIONING) PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS DI KOTA PADANG

Dalam beberapa tahun terakhir, sekolah sering diberitakan dengan permasalahan kekerasan, terutama pada remaja. Sekolah seharusnya menjadi lingkungan aman, nyaman, dan dapat mendukung siswa-siswi untuk berkembang dengan baik secara mental, fisik dan emosional. Namun saat ini berbagai kekerasan yang dilakukan remaja menggambarkan bentuk kekerasan yang terorganisir, berulang, dan relasi kekuasaan yang tidak berimbang yang disebut dengan bullying. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran bullying dan gambaran keberfungsian keluarga pada siswa Sekolah Menengah Atas di Kota Padang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif deskriptif. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa Sekolah Menengah Atas di Kota Padang sebanyak 254 orang. Hasil penelitian menunjukan bahwa 92 orang (36,22%) tidak terlibat bullying atau neutral, 76 orang (29,92%) ditemukan sebagai pelaku bullying, 53 orang (20,86%) sebagai bully-victim, dan 33 orang (12,99%) sebagai korban bullying. Secara umum tingkat bullying pada siswa Sekolah Menengah Atas di Kota Padang berada pada tingkat sedang, dengan bentuk bullying yang paling banyak dilakukan adalah bentuk bullying verbal seperti mengganggu atau mengejek siswa dengan mengatakan hal yang menyakitkan siswa lain. Untuk keberfungsian keluarga, pada siswa Sekolah Menengah Atas yang terlibat sebagai pelaku, korban bullying, bully-victim, dan neutral secara umum berada pada tingkat keberfungsian keluarga yang sedang, atau dapat diartikan keluarga yang menjalankan fungsinya secara cukup efektif