KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA PADA PEREMPUAN (Studi Kasus; Wanita Yang Mengalami KDRT di Nagari Lima Kaum Kabupaten Tanah Datar)

Pembahasan mengenai kekerasan telah banyak menarik perhatian para ahli ilmu sosial, dan sudah banyak permasalahan sehubungan dengan kekerasan, yang menyangkut kepercayaan agama, sistem ekonomi, sosial, budaya dan lain sebagainya, yang mengakibatkan suatu keadaan dan perilaku menjadi kekerasan dalam rumah tangga.Kekerasan merupakan suatu tindakan yang bertujuan untuk melukai atau merusak seseorang namun dalam perkembangannya kekerasan mengalami perluasan, dimana kekerasan juga mencakup berbagai tindakan ancaman. Tindakan kekerasan dapat dikategorikan sebagai delik, pidana kejahatan, kekerasan cakupannya sangat luas, baik ditinjau dari objek sasaran korban kekerasan dan lokasi kekerasan, maupun ditinjau dari segi jenis kekerasan yang dilakukan dan perilakuku tindakan kekerasan, serta latar belakang penyebab terjadinya kekerasan dan dampak negatif yang di timbulkannya. (Publilitas tentang KDRT, 1992: 2) Kekerasan terjadi kapan saja tanpa melihat jenis kelamin, status sosial dan budaya. Kekersan dapat juga terjadi pada laki – laki, akan tetapi dari berbagai data yang didapatkan perempuan lebih rentan terhadap tindakan kekerasan dan memiliki presentase yang tinggi menjadi korban kekerasan. Di Amerika Serikat pemukulan merupakan kasus utama kekerasan terhadap perempuan dewasa, dan pemerkosaan, setiap tahun lebih dari sejuta jiwa.Di Peru 70% dari seluruh kejahatan yang dilaporkan kepada polisi menyangkut tentang perempuan yang dipukul oleh mitranya. Di Lima dengan 7 juta penduduk untuk kasus pemerkosaan saja, dilaporkan sebanyak 168,973