KONSEP DIRI NARAPIDANA ANAK(Studi Deskriptif Interaksi Dalam Pembentukan Konsep Diri Narapidana yang Menjalani Masa Hukuman di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Tanjung Pati)

Banyak masyarakat yang memberi stigma negatif kepada narapidana, termasuk narapidana anak. Namun tidak banyak dari masyarakat yang mengetahui bahwa narapidana anak berusaha untuk berubah menjadi pribadi yang lebih baik dan ingin memiliki konsep diri yang lebih positif. Selama menjalani masa hukuman, konsep diri para narapidana anak terbentuk dipengaruhi oleh lingkungan dan orang-orang yang berada di Lembaga Pembinaan. Selain itu konsep diri narapidana anak juga dibentuk melalui berbagai macam pembinaan yang mereka terima selama menjalani masa hukuman. Penelitian bertujuan untuk mengetahui bagaimana Konsep Diri Narapidana Anak yang Menjalani Masa Hukuman di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Tanjung Pati dengan menggunakan Teori Pembentukan Konsep Diri Calhoun-Acocella. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan metode deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan mewawancarai para narapidana anak yang mendekam di LPKA Tanjung Pati serta staf dan petugas Pembina yang bertugas di LPKA Tanjung Pati. Hasil penelitian menunjukkan bahwa narapidana anak di LPKA Tanjung Pati memiliki konsep diri yang positif sebagai pengaruh dari lingkungan serta hasil pembinaan yang mereka terima. Lebih jauh lagi, pembinaan yang mereka terima membantu para narapidana menentukan tujuan hidupnya. Melalui proses pembinaan, konsep diri positif yang dimiliki narapidana terbagi menjadi dua, yaitu Konsep Diri Positif Ingin Sekolah dan Konsep Diri Positif Ingin Bekerja. Kata kunci : LPKA Tanjung Pati, Konsep Diri, Narapidana Ana