HUBUNGAN DERAJAT SESAK NAPAS DENGAN DERAJAT DEPRESI PADA PASIEN PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIK

Sesak napas merupakan gejala utama yang paling sering dikeluhkan pasien Penyakit Paru Obstrruktif Kronik (PPOK). Sesak napas ini mengakibatkan pasien membatasi aktivitas fisiknya sehingga mempengaruhi kualitas hidupnya. Penurunan kualitas hidup pada pasien ini akan menyebabkan pasien rentan mengalami depresi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan hubungan derajat sesak napas dengan derajat depresi pada pasien PPOK. Jenis penelitian ini adalah studi cross sectional terhadap 41 orang pasien PPOK. Penelitian ini dilakukan pada bulan September 2015 hingga bulan Januari 2016. Penilaian derajat sesak pasien PPOK dengan kuesioner mMRC dysnea scale sedangkan penilaian derajat depresi dengan kuosioner BDI. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa 91,3 % pasien PPOK yang mengalami sesak napas berat (mMRC dysnea scale ≥ 2) mengalami depresi. Berdasarkan uji statistik terdapat hubungan bermakna antara derajat sesak napas dengan derajat depresi pada pasien PPOK (p>0,05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan yang signifikan antara derajat sesak napas dengan derajat depresi pada pasien PPOK. Kata kunci: derajat sesak napas, depresi, PPO