GAMBARAN KADAR KOLESTEROL TOTAL PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA SABAI NAN ALUIH SICINCIN

Peningkatan usia harapan hidup di dunia berdampak pada peningkatan populasi lanjut usia (lansia) yang diikuti dengan masalah-masalah kesehatan yang mengirinya. Perubahan-perubahan yang tejadi pada lansia seperti menurunnya aktivitas yang menyebabkan penimbunan lemak serta peningkatan kerja enzim HMG Ko-A reduktase dapat meningkatkan kadar kolesterol total darah. Peningkatan kadar kolesterol total darah menyebabkan aterosklerosis, sehingga resiko kejadian penyakit jantung koroner juga akan meningkat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kadar kolesterol total pada lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Sabai Nan Aluih Sicincin. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan desain observasional dengan jenis cross sectional study. Penelitian dilakukan melalui pengambilan langsung sampel darah kapiler pada responden yang diukur menggunakan metode rapid test cholesterol Electrode Based Biosensor dengan alat Easy Touch. Teknik sampling yang digunakan adalah total sampling dengan jumlah sampel yang memenuhi kriteria yaitu sebesar 27 orang. Data diolah untuk menghasilkan distribusi frekuensi dan persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden adalah kelompok usia 75 – 90 tahun (55,6%) dan jenis kelamin terbanyak adalah laki-laki (70,4%). Sebagian besar lansia memiliki kadar kolesterol total optimal ≤ 200 mg/dl (44,4%). Kejadian hiperkolesterolemia lebih banyak ditemukan pada jenis kelamin perempuan (50%) dan golongan usia 60 – 74 tahun (33,3%). Hasil uji statistik Chi-square tidak terdapat hubungan bermakna antara jenis kelamin dengan peningkatan kadar kolesterol (p=0,183) dan golongan usia dengan peningkatan kadar kolesterol (p=0,561). Kesimpulan pada penelitian ini yaitu gambaran kadar kolesterol total pada lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Sabai Nan Aluih Sicincin memiliki kadar kolesterol rata-rata yaitu 210,15 ± 50,78 mg/dl.. Jenis kelamin perempuan dan golongan usia 60 – 74 tahun paling banyak mengalami hiperkolesterolemia. Tidak terdapat hubungan bermakna antara jenis kelamin maupun usia terhadap peningkatan kadar kolesterol total (p>0,05)