ANALISIS TATANIAGA BAWANG DAUN (Allium fistulosum L.) DI NAGARI PANINJAUAN KECAMATAN X KOTO KABUPATEN TANAH DATAR

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tataniaga bawang daun di Nagari Paninjauan, mengetahui pelaksanaan fungsi-fungsi tataniaga, menjelaskan permasalahan pada setiap lembaga tataniaga, menjelaskan margin tataniaga dan bagian yang diterima oleh lembaga tataniaga. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Hasil penelitian menjelaskan bahwa terdapat empat pola saluran, yaitu Saluran I: petani ke pedagang pengecer ke konsumen akhir. Saluran II: petani ke pedagang pengumpul ke pedagang pengecer ke konsumen akhir. Saluran III: petani ke pedagang pengumpul ke pedagang antar daerah ke pedagang pengecer ke konsumen akhir. Saluran IV: petani ke pedagang antar daerah ke pedagang pengecer ke konsumen akhir. Lembaga yang terlibat adalah: petani, pedagang pengumpul, pedagang antar daerah, pedagang pengecer dan konsumen akhir. Fungsi pertukaran dilakukan oleh semua lembaga, namun petani tidak melakukan kegiatan pembelian. Kegiatan penyimpanan pada fungsi fisik dilakukan oleh pedagang pengumpul dan pengecer dan kegiatan pengangkutan dilakukan oleh semua lembaga. Semua lembaga melakukan fungsi fasilitas kecuali pada kegaitan sortasi. Permasalahan yang terjadi yaitu sulitnya dalam penetapan harga jual bagi petani, kemacetan lalu lintas dan kesalahan posisi letak bawang daun dalam proses pengiriman. Share terbesar untuk petani berada pada saluran I sebesar 80,00%. Masing-masing lembaga memperoleh bagian dan share margin yang berbeda-beda. Saluran yang efisien berada pada saluran I dengan nilai 7,96%. Disarankan kepada pedagang untuk memperhatikan posisi letak bawang daun dalam proses pengiriman dan perlu dilakukan penguatan kelompok tani agar posisi tawar menawar petani semakin baik. Kata Kunci: Saluran tataniaga, fungsi, margin, share margi