HUBUNGAN FAKTOR RISIKO PENDERITA TROMBOSIS VENA DALAM DENGAN KEJADIAN TROMBOSIS VENA DALAM DI RSUP. M. DJAMIL, PADANG DARI TAHUN 2011 HINGGA 2014

Trombosis vena dalam sering dikenali sebagai silent killer dan dikaitkan dengan mortalitas dan morbiditas sehingga menjadi masalah kesehatan di Indonesia dan juga di negara Barat. Prevalensi kejadian trombosis vena dalam meningkat diperkirakan karena faktor-faktor risiko seperti umur, jenis kelamin, jenis pekerjaan, riwayat operasi dan riwayat rawat inap. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor risiko trombosis vena dalam dengan kejadian trombosis vena dalam di RSUP. M. Djamil, Padang. Desain pada penelitian ini adalah analitik observasional dengan menggunakan studi kasus kontrol yang dilakukan di RSUP. M. Djamil, Padang dari April 2015 hingga Juni 2015. Sampel penelitian adalah sebanyak 40 sampel kasus dan 40 sampel kontrol dengan perbandingan (1:1) yang memenuhi kriteria inklusi. Analisis data dilakukan dengan uji kai-kuadrat dan regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan distribusi frekuensi pasien trombosis vena dalam banyak terjadi pada pasien umur >40 tahun (87,5%), pasien dengan riwayat operasi (52,5%), dan pekerja PNS (37,5%). Analisis uji kai-kuadrat menunjukkan terdapat hubungan antara umur, jenis pekerjaan, riwayat operasi dan riwayat rawat inap dengan kejadian trombosis vena dalam. Kesimpulan dari penelitian ini adalah umur > 40 tahun, jenis pekerjaan, adanya riwayat operasi dan riwayat rawat inap merupakan faktor yang berpengaruh terhadap kejadian trombosis vena dalam. Kata kunci: trombosis vena dalam, umur, jenis kelamin, jenis pekerjaan, riwayat operasi, riwayat rawat inap, faktor risik